Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, seakan tak ada jalan lain untuk memenangkan persaingan selain memperkuat merek demi merebut hati konsumen.
Abra P.G Talattov sebagai Peneliti di Institute For Development Of Economics And Finance (INDEF) mengatakan, “Selama ini konsumen menentukan keputusan berdasarkan persepsi mereka tentang nilai tambah dan keunikan dari sebuah merek. Salah satu faktor kunci yang sangat menentukan keunggulan sebuah merek tidak lain adalah inovasi itu sendiri. Riset dari perusahaan komunikasi internasional, Ketchum (2015) membuktikan bahwa inovasi memiliki pengaruh besar pada keputusan pembelian, preferensi merek, dan harga produk.”
Bahkan kata Abra hasil survei Ketchum terhadap 4000 responden di beberapa negara mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan bahwa 68 persen konsumen ternyata bersedia membayar 21 persen lebih mahal untuk sebuah merek yang mereka anggap inovatif, ini artinya meskipun inovasi terhadap sebuah merek memerlukan biaya lebih sehingga berefek terhadap kenaikan harga produk, konsumen justru tetap akan memilih produk yang inovatif tersebut meskipun dengan harga yang lebih mahal sekalipun.
IKLAN INFOBRAND.ID
Abra pun menerangkan, tantangan utama bisnis di era digital adalah tidak hanya mampu mengintrodusir sebuah brand baru kepada warga netizen tetapi juga tidak kalah pentingnya ialah bagaimana mempertahankan sebuah brand agar tetap berada dalam kerumunan interaksi di media sosial.
“Untuk dapat melahirkan dan menjaga daya tarik sebuah brand di pasar digital maka diperlukan inovasi super kreatif yang secara cepat mampu menyerap aspirasi dan kebutuhan konsumen. Salah satu bentuk inovasi yang fundamental bagi sebuah brand dalam dunia digital saat ini adalah menciptakan saluran promosi, transaksi, dan distribusi yang efektif dan efisien bagi konsumen pengguna media sosial. Selain itu, inovasi lainnya adalah menyediakan ruang testimoni yang terbuka bagi konsumen sehingga setiap apresiasi dan keluhan konsumen dapat menjadi pertimbangan dan magnet bagi konsumen lain,” ujarnya.
Melakukan klaim inovasi sebagai yang pertama di Indonesia untuk mendongkrak penjualan dari brand tersebut, bagaimana menurut Abra mengenai hal tersebut?
Pria yang mengenyam pendidikan di M.Sc in Economics, University of Malaysia Terengganu ini mengatakan, “Klaim sebuah brand sebagai pioner suatu inovasi bukanlah sesuatu yang penting karena dalam perjalanannya pasti akan ada brand lain yang akan mereplikasi dan memodifikasi lebih unggul suatu inovasi tersebut. Paling terpenting adalah bagaimana sebuah brand mampu terus merawat ciri khasnya sembari terus mempertahankan daya saing produknya di tengah kepungan brand lainnya. Kuncinya adalah bagaimana sebuah brand mampu menjaga kepuasan dan loyalitas konsumen.”
Abra pun tak lupa memberikan pendapatnya inovasi seperti apakah yang baik untuk dilakukan oleh pemilik brand atau merek.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Inovasi yang baik bagi sebuah brand tentunya harus berorientasi kepada kebutuhan dan kepuasan konsumen. Sebelum dipromosikan secara masif, tentunya sebuah inovasi brand harus lebih dulu mampu menampung dan menjawab pengalaman yang dirasakan konsumen melalui testimoni,” jawab Abra.
Menurutnya, Inovasi mesti menjadi sarana kreasi yang dinamis mengikuti perilaku dan kebutuhan real konsumen. Dalam era digital saat ini, ketertarikan konsumen terhadap sebuah brand dapat terakumulasi sangat cepat (viral effect). Banyak contoh bagaimana konsumen digital berlomba-lomba order terhadap sebuah produk yang karena keunggulan brandnya berhasil menyedot perhatian massa netizen.
