Apakah Anda pernah penasaran mengapa anak sangat suka bermain? Ada apa sebenarnya dengan bermain sehingga begitu menarik bagi anak-anak dan membuat mereka betah berlama-lama?
Happy people, bermain adalah dunia anak-anak. Dalam dunianya itu, seperti yang dikatakan Einstein, anak-anak akan bereksplorasi untuk menemukan sesuatu yang baru. Ketika bermain balok misalnya, anak akan menemukan macam-macam bentuk bangun yang bisa disusun menjadi apa saja. Atau ketika bermain sepeda, anak dapat menemukan cara mengendalikan sepedanya agar tidak jatuh atau terjadi tabrakan. Proses inilah yang ternyata kelak menjadi bekal dalam hidupnya.
Prof. Scott Osterweil dari Comparative Media Studies dan Education Arcade Project menyatakan, dalam bermain ada empat kebebasan yang dinikmati anak-anak.
- Pertama, kebebasan bereksperimen atau bereksplorasi. Permainan syarat dengan berbagai percobaan atau eksperimen yang dilakukan anak-anak tanpa mereka sadari. Anak-anak selalu menemukan hal-hal baru saat bermain karena bebas bereksperimen dan bereksplorasi.
- Kedua, kebebasan untuk gagal. Dalam bermain anak-anak cenderung lebih takut salah atau gagal. Anak belajar bahwa kesalahan dan kegagalan adalah bagian dari hidup, dan yang terpenting bagian dari proses belajar agar menjadi lebih baik.
- Ketiga, kebebasan identitas. Anak-anak sangat senang bermain roleplay. Permainan ini memberikan anak kesempatan mengembangkan imajinasi menjalani karakter, perspektif hingga berempati pada sosok di luar dirinya sendiri. Anak akan belajar memahami diri dan memahami orang lain.
- Keempat, kebebasan dalam berusaha. Dalam bermain, nyaris tidak ada paksaan sehingga anak bebas menentukan apa yang mau dilakukan, bagaimana dan karena apa. Di sini, anak belajar mengenal potensi dan kemampuan apa yang ada dalam dirinya.
- Nah, jika kebebasan dalam bermain dihalangi, proses belajar pun terhambat. Padahal, anak-anak belajar banyak hal pada saat bermain, terutama hal-hal yang sangat penting dan bermanfaat dalam hidupnya kelak.