JAKARTA, INFOBRAND.ID - Bisnis franchise di Indonesia diprediksi bakal tumbuh 10 persen tahun ini yang meliputi pertumbuhan cabang, konsep baru dan transaksi. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia Andrew Nugroho di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019).
"Kalau tahun lalu mungkin cuma sekitar 5-6% ya pertumbuhannya," kata dia.
Menurut Andrew, sumbangan paling banyak untuk industri franchise adalah food and beverage. Karena, kata dia, pasarnya yang lebih luas dan produknya yang simple menjadi alasan kenapa kategori ini banyak diminati.
"Karena memang simple. Itulah kenapa pasarnya besar sekali. Tapi tak menutup kemungkinan dari sektor lain juga masuk untuk tahun ini, seperti kursus atau minimart juga masih populer," ujarnya.
Andrew berharap, para pelaku franchise di Indonesia bisa terus menaikkan kelasnya ke kancah internasional, terlebih dengan adanya pameran waralaba IFRA 2019 ini
Menurutnya, saat ini baru sekitar 20% franchise Indonesia yang terdaftar di luar negeri. Salah satunya dia menyebut seperti Es Teler 77, J.Co dan Kebab Baba Rafi
"Tapi dengan adanya kerjasama asosiasi franchise yang datang ke IFRA, mungkin bisa nambah 3-4 persen," pungkas Andrew. [ded]