Seorang pujangga kelas dunia, William Shakespeare (1564 – 1616) pernah mengatakan “What is in a name” , apalah arti sebuah nama.
Namun bagi kebanyakan kita, apapun suku dan agamanya, nama selalu mengandung makna tertentu, yang merupakan sebuah doa yang disematkan orang tua untuk anaknya.
Bisakah 'nama adalah doa' dijelaskan secara ilmiah?
Dalam sebuah artikel di merdeka.com tanggal 4 Maret 2017 https://buff.ly/2YpgcBQ menyatakan, bahwa ternyata hal ini cukup erat kaitannya dengan sains, di mana penamaan anak punya dampak yang cukup serius dalam jangka panjang. Berbagai riset ternyata telah menunjukkan kalau sebuah nama saja bisa mempengaruhi berbagai hal seperti kesuksesan hingga popularitasnya di masa depan.
Dilansir dari Medical Daily, seorang profesor yang meneliti tentang hal ini menyatakan bahwa ada 4 kategori sebuah nama dipandang masyarakat: dipandang sebagai nama yang beretika dan perhatian, nama yang menyenangkan dan populer, nama feminin, serta nama maskulin. Menurut sang profesor, sebuah nama bisa dianalisa bagaimana nama tersebut masuk dalam kategori apa sebuah nama bisa mencetak angka tinggi di sebuah kategori, namun bisa sangat rendah di kategori lain.
Sebagai contoh, sang profesor menemukan kesimpulan dari riset bahwa guru akan memberi nilai lebih baik pada seorang siswa dengan nama yang terdengar pintar. Selain itu, para pemilih untuk ajang kontes kecantikan akan cenderung memilih kontestan dengan nama yang feminin.
Jadi dalam memberi nama anak, jika Anda memberi nama anak dengan nama yang terdengar jenius, dia bisa jadi akan benar-benar pintar. Begitupun dengan memberi nama anak dengan nama yang sangat feminin, dia akan tumbuh jadi anak yang cantik.
Identik dengan penamaan seorang anak oleh orang tuanya, penamaan sebuah bisnis melalui brand / merek haruslah mengandung makna tertentu, yang merupakan sebuah doa yang disematkan pendiri (founder) untuk bisnisnya.
Pengertian brand / merek sangat banyak sekali, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
Philip Kotler
Salah satu guru marketing yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu marketing di dunia : brand / merek merupakan nama, istilah, simbol, disain atau kombinasi dari seluruhnya, yang memberi identitas pada produk/jasa dari penjual dan untuk membedakan produk/jasa dari pesaing.
Alycia Perry
Penulis buku Before the Brand: Creating the Unique DNA of an Enduring Brand Identity : brand / merek merupakan janji atas sebuah kualitas yang membentuk hubungan antara perusahaan dan konsumen.
Hermawan Kartajaya
Pakar pemasaran sekelas Philip Kotler dari Indonesia : setiap produk harus memiliki brand / merek, sehingga konsumen tidak mengalami kesulitan dalam mencari kembali produk tersebut. Selain itu, juga berfungsi untuk membedakan kualitas produk yang satu dengan lainnya, dan merupakan jaminan dari produsen atas kualitas dari produk yang dihasilkan.
Pada saat saya membangun sebuah brand / merek Raja Motor, secara sekilas bentuk merek yang tercermin dalam logo perusahaan adalah gambar motor yang sedang melaju kencang, melompat atau sedang berakselerasi.
Raja Motor diharapkan bisa melebarkan bisnisnya dan berkembang pesat / berakselerasi.
Logo Raja Motor juga mencerminkan bentuk huruf R dan M yang merupakan inisial Raja Motor, yang terlihat sebagai bahasa isyarat “OK” atau “Setuju” yang menggambarkan kepuasan pelanggan atas mutu pelayanan seluruh karyawan dan pimpinan Raja Motor.
Jadi, brand / merek merupakan nama, simbol, disain atau kombinasi seluruhnya yang memberikan identitas sebagai pembeda dengan pesaing dan berisi janji atas sebuah kualitas tertentu. Sehingga sebuah merek akan memberikan asosiasi/persepsi kepada konsumen terhadap produk / jasa yang akan dibeli. Juga merupakan harapan dan doa dari sang pendiri (founder).
Erie Riza Nugraha
Ketua Pusat Inkubator Bisnis Teknologi Usakti, Dosen Tetap D3 Akuntansi Sektor Publik FEB Usakti (NIDN 0320116201), Founder dan Owner www.rajamotoronline.com , mantan karyawan PT IBM Indonesia