JAKARTA, INFOBRAND.ID – Nama Bursa Sajadah dikenal sebagai pusat perlengkapan oleh-oleh haji di Indonesia. Berdiri sejak 20 tahun lalu (tahun 1998-red), hingga kini sedikitnya sudah ada sekitar 13 cabang Bursa Sajadah yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Bekasi, Bogor, Jakarta, Tangerang, Malang dan Surabaya.
Melihat opportunity-nya sangat besar, Bursa Sajadah pun mulai membuka peluang kerjasama melalui jalur waralaba. Hal ini disampaikan oleh Marketing Manager Bursa Sajadah, Afrizal Juansyah pada INFOBRAND.ID baru-baru ini di Jakarta.
Mengusung konsep franchisor operator yang ditawarkan, Bursa Sajadah, kata Juan (sapaan akrabnya-red) siap untuk melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia. “Kita melihat ada opportunity yang sangat besar di Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia,” ungkap Juan.
Untuk menjadi mitra waralaba Bursa Sajadah, Juan menambahkan, nilai investasi yang dibutuhkan bisa mencapai 1,2 miliar untuk masa kerjasama 5 tahun dengan luas toko minimal 200-300 meter. “Karena kita jual perlengkapan mulai dari busana muslim, makanan timur tengah, sajadah itu semua kita sediakan,” kata dia.
Juan mengatakan, mitra dikenakan royalty fee sebesar 5 persen dari omset, sudah termasuk advertising fee. Sementara untuk manajemen fee-nya diambil dari net profit sebesar 20 persen.
“Mitra sudah bisa balik modal kurang dari 3 tahun. Tapi tergantung dari lokasinya juga. Kalau lokasinya ramai, 6 bulan juga sudah balik modal,” tuturnya.
Adapun lokasi yang potensial, menurut Juan adalah lokasi yang dekat dengan masjid besar, dekat dengan biro umroh atau pun dekat dengan sekolah-sekolah Islam.
Hingga tahun 2020 nanti, Juan menargetkan, Bursa Sajadah bisa membuka hingga mencapai 20 outlet di kota-kota besar di Indonesia.
“Semoga dengan langkah ekspansi franchise ini, Bursa Sajadah bisa mempertahankan eksistensinya sebagai pusat perlengkapan haji dan umroh terbesar di Indonesia. Kita juga berharap Bursa Sajadah jadi top of mind di masyarakat,” tutup Juan. [ded]