Kinerja Sub sektor perikanan budidaya menunjukkan trend yang bagus, dengan rata-rata peningkatan produksi sebesar 14,37% per tahun selama kurun waktu 2011 – 2017, dari produksi 7,9 juta ton tahun 2011 menjadi 17 juta ton tahun 2017. Dari sisi kinerja usaha pembudidayaan ikan, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat Nilai Tukar Usaha Pembudidaya Ikan (NTUPi) pada periode Juli 2018 mencapai angka 111,55 atau terkoreksi tumbuh sebesar 0,88 persen dibandingkan bulan yang sama tahun 2017 yang mencapai 110,57.
Capaian NTPi para periode Juli 2018 yang terkoreksi lebih besar dari angka 100, menjadi tolak ukur dari dampak positif berbagai program strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang langsung menyentuh pembudidaya ikan, seperti dukungan input produksi (sarana dan prasarana produksi), dukungan induk dan benih. program gerakan pakan mandiri (GERPARI), pengembangan teknologi seperti bioflok dan Recirculating Aquaculure System (RAS); minapadi dan dukungan lainnya yang saat ini telah berkembang di berbagai daerah.
Kondisi ini juga mengindikasikan bahwa usaha pembudidayaan ikan yang dijalankan semakin efesien, dan berpengaruh terhadap naiknya nilai tambah keuntungan yang diraup pembudidaya ikan. Disisi lain kapasitas usaha pembudidaya ikan juga semakin kuat.
IKLAN INFOBRAND.ID
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Perikanan Budidaya, Tri Hariyanto, saat memberikan sambutan pada penyerahan bantuan program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Rabu (6/9).
"Program bantuan prioritas yang diberikan berupa sarana dan prasarana budidaya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pembudidaya, agar produksi budidaya dapat berjalan efisien. Oleh karenanya, sebagai tindaklanjut, KKP fokus menggarap perikanan budidaya dengan sasaran utama bagaimana meningkatkan efesiensi produksi dan nilai tambah keuntungan yang diraup pembudidaya ikan," tuturnya.
Total bantuan program prioritas yang diserahkan tahun 2018 di Provinsi Gorontalo mencapai Rp. 4,2 milyar yakni bantuan sarana dan prasarana sebanyak 16 paket dengan nilai Rp. 944,2 juta yaitu 7 paket di Kabupaten Bone Bolango dan 9 paket di Kabupaten Gorontalo. Kemudian bantuan budidaya lele sistem bioflok sebanyak 4 paket senilai Rp. 640 juta kepada ponpes Wahdah Islamiyah Bone Bolango dan Yayasan Al Islah Gorontalo masing-masing 2 paket.
“Bantuan bioflok yang telah diberikan di Propinsi Gorontalo ini akan dapat meningkatkan konsumsi makan ikan per kapita, yang saat ini secara nasional mencapai 43 kg/orang/tahun, terutama untuk peningkatan gizi anak-anak pesantren”, jelas Tri.
Selain itu, pemberian bantuan excavator untuk mempercepat pembuatan atau perbaikan lahan tambak di wilayah ini yaitu sebanyak 3 unit senilai Rp. 3,4 milyar masing-masing di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo Utara dan Kabupaten Bone Bolango.
IKLAN INFOBRAND.ID
Bantuan gerakan pakan mandiri (GERPARI) yang diberikan berupa 1 paket bahan baku pakan senilai Rp. 5 juta dan 1 paket mesin penepung dan pencetak senilai Rp. 74,5 juta, sedangkan bantuan benih sebanyak 220.000 ekor nila dan 3.000 kg pakan mandiri di Kabupaten Bone Bolango dan 180.000 ekor ikan nila di Kota Gorontalo.
Bantuan bahan baku dan mesin pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga mampu memenuhi kebutuhan kelompok pembudidaya di wilayahnya secara berkelanjutan. Pengembangan GERPARI di beberapa tempat secara nyata mampu menekan biaya produksi budidaya tinggal hingga 30%, dengan kata lain pembudidaya mendapatkan nilai tambah keuntungan sebesar Rp. 3.000,- per kg produksi ikan.
Tri menambahkan percepatan pembangunan perikanan budidaya di daerah harus diikuti langkah nyata, yaitu bantuan langsung diserahkan ke wilayah yang membutuhkan dan tepat sasaran.
“KKP akan terus memberikan dukungan langsung bagi para pembudidaya ikan sesuai kebutuhan bagi pengembangan usaha budidaya. Oleh karena itu, saya menghimbau agar dukungan ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggunjawab, bagi keberlangsungan kegiatan usaha budidaya yang dilakukan”, tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Bidang Administrasi Setda Bone Bolango, Syarifudin Uloli, mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan KKP untuk pembangunan perikanan budidaya di Gorontalo, khususnya Kabupaten Bone Bolango.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Semoga bantuan yang diberikan ini dapat meningkatkan efesiensi produksi dan nilai tambah keuntungan yang diraup pembudidaya ikan, kemudian dukungan ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab, bagi keberlangsungan kegiatan usaha budidaya yang dilakukan," tambah Syarifudin.
Melalui dukungan bantuan program prioritas ini, akan secara langsung berdampak bagi peningkatan kapasitas usaha, dan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi. Namun perlu adanya peran dari Dinas, UPT (dalam hal ini Balai Budidaya Ikan Air Tawar Tatelu), serta para penyuluh untuk salang berkoordinasi melakukan pendampingan teknis, pelayanan konsultasi ke pembudidaya.
Dinas juga diharapkan agar dapat mengalokasikan pendanaan APBD yang berimbang ke sub sektor perikanan budidaya untuk bersinergi membangun perikanan budidaya di daerah serta menjadikannya sebagai penopang pergerakan ekonomi lokal dan daerah.
