Prioritas untuk merebut pangsa pasar di ranah digital dilakukan Prenagen dengan mengorbankan kegiatan below the line (BTL) yang sudah dilakukan turun temurun. Pengorbanan tersebut harus dilakukan setelah melihat aktivitas BTL tersebut memiliki banyak kekurangan dan tidak terukur.
“Kurang efektif dan kurang efisien”, jelas Sinteisa Sunarjo. Ia menambahkan, jika kegiatan BTL juga dilakukan di kota besar dan di hotel bintang lima sehingga cost sangat besar. Perubahan dilakukan 2017 akhir dengan mengalokasikan dana untuk investasi lebih di ranah digital.
Jadi event yang biasanya dilakukan secara masif mulai digganti dengan event dengan skala yang lebih kecil. Dari yang tadinya menargetkan ratusan/ribuan orang kini hanya puluhan orang namun tepat sasaran dan terjadi transaksi pembelian produk.
IKLAN INFOBRAND.ID
Karena target sudah bergeser ke masyarakat daring maka event yang dibuat akan di push dengan woro-woro di media sosial. “jadi sekarang sebelum, saat, dan sesudah event kami ramaikan dengan memaksimalkan penggunaan media sosial,”ucapnya.
Tidak ketinggalan, kolaborasi dilakukan dengan influencer dan selebgram. Begitu juga dengan kolaborasi bersama produk lain seperti Gabag dan lainnya.
Langkah yang diambil Sinteisa untuk fokus di digital terbukti ampuh, dengan naiknya penjualan atau sales sebesar 25% ditahun 2018. Kesuksesan juga bisa dilihat dari kiprah Prenagen di media sosial, tercatat di laman Facebook Prenagen sudah diikuti oleh 760 ribuan orang sedangkan di Instagram mencapai angka 280 ribuan orang.
Hasil manis di ranah digital terkait pemasaran tidak serta membuat Prenagen melupakan sisi inovasi produk. Untuk mempertahankan posisi market leader , inovasi menurut Sinteisa adalah kewajiban mutlak agar tidak disalip kompetitor.
Hal pertama yang menjadi concern dirinya adalah desain kemasan produk Prenagen. Menurutnya, Prenagen mempunyai gaya desain yang jadul dan harus dirubah. Warna putih sebagai background dipilihnya sebagai pengganti warna ungu karena akan membuat kemasan lebih jelas dan clear.
IKLAN INFOBRAND.ID
Dengan memakai warna putih kemasan produk memang lebih stand out dibanding produk lainnya. Ia pun menambahkan panjang tinggi produknya agar lebih besar sehingga mudah terlihat di rak belanja.
“saya juga menyederhanakan tampilan font untuk informasi produk dan gizi. Agar para ibu bisa membaca lebih jelas dan cepat, tidak perlu berlama-lama membaca,”jelasnya.
Untuk komunikasikan produknya, Prenagen mulai memakai strategi campaign baru. Jika dulu hanya berfokus di Ibu hamil saja, kini Prenagen mulai fokus dimasa sebelum kehamilan. Ini juga sekaligus untuk membuka market baru prenagen.
Salah satu faktor yang membuat Sinteisa serius di target market sebelum kehamilan adalah dari pengalamannya yang mengetahui jika tingkat ketidaksuburan meningkat sekarang bagi para ibu termasuk sulit.
Maka Produk Prenagen Esensis yang ditujukan untuk para ibu sebelum kehamilan mulai dibranding lagi. Kali ini dengan mengajak peran serta kaum pria atau suami.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Di iklan dan kemasan produk pun kami hadirkan sosok pasangan atau suami. Karena saya melihat ayah di era milenial ini justru lebih aktif mencari perlengkapan bayi atau ibu hamil,”ungkapnya.
