JAKARTA, INFOBRAND.ID - Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih berharap layanan telemedicine untuk pendaftaran layanan vaksinasi Covid-19 bisa untuk semua fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Maklum, saat ini layanan tersebut hanya berlaku di sentra-sentra vaksinasi massal.
Dia pun yakin dengan bantuan teknologi yang dimiliki pengembang aplikasi telemedicine, maka proses pendaftaran hingga penerimaan vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia bisa terlaksana lebih cepat.
“Cukup untuk pendaftaran dan terhubung dengan fasilitas kesehatan manapun itu bisa dilakukan. Barangkali pemerintah bisa mendorong ke arah sana,” kata dia dalam konferensi pers virtual dipantau di Jakarta, Kamis (22/7/2021).
Saat ini memang dominasi layanan telemedicine atau para pengembang aplikasi untuk membantu percepatan vaksinasi Covid-19 rata-rata diarahkan ke sentra-sentra vaksinasi.
Sentra vaksinasi umumnya melakukan pemberian vaksin Covid-19 untuk masyarakat secara massal sehingga memang membutuhkan pengaturan yang baik dan teratur agar bisa sesuai dengan penerapan protokol kesehatan yang berlaku khususnya terkait menjaga jarak serta mencegah kerumunan.
Menurut Daeng lagi, keyakinannya jika akses layanan telemedicine bisa menjangkau hingga ke tingkat fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas maka semakin banyak potensi masyarakat tertarik untuk divaksin.
Pasalnya semmakin banyak kemudahan akses yang diberikan untuk mendapatkan vaksin memperkuat imun tubuh dari serangan virus SARS-CoV-2 itu.
Oleh karenanya, dia berharap pendaftaran vaksinasi bisa dilakukan dengan mudah kalau terkoneksi dengan fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan ini. Fasilitas kesehatan di Indonesia ini ada banyak, rumah sakit saja yang terdata itu ada 3000. Lalu ini puskesmas ada sekitar 1000 belum dihitung puskesmas pembantu dan posyandu.
"Belum lagi rumah sakit swasta juga dihitung tentu ini akan ada puluhan ribu. Jadi jika tempat-tempat pelayanan kesehatan ini dimanage untuk pemberian vaksinasi (Covid-19) maka masalah pelaporan dan pencatatan bisa menggunakan aplikasi dari telemedicine dan mempercepat proses vaksinasi di Indonesia,” jelasnya.
Hingga harin ini tercatat 42,2 juta penduduk di Indonesia sudah menerima vaksin Covid-19 dosis 1, sementara untuk dosis 2 tercatat sudah ada sebanyak 16,7 juta penduduk yang menerimanya.
Diharapkan pada akhir tahun 2021, sebanyak 208,2 juta penduduk di Indonesia sudah bisa menerima vaksin Covid-19 sehingga kekebalan komunitas dapat tercipta dan penyebaran virus SARS-CoV-2 bisa terkendali.