Pemerintah berencana membangun jalur kereta rel listik (KRL) sampai Karawang, Jawa Barat. Saat ini rangkaian KRL sudah mencapai Cikarang, Jawa Barat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini pihaknya tengah mematangkan cetak biru kontruksi pembangunan jalur tersebut.
“Apabila kajian komprehensif telah selesai, proyek ini akan dieksekusi pada 2020 mendatang,” tuturnya seperti yang dilansir Antara, Selasa (13/8).
Dia juga mengatakan bahwa agar bisa dilintasi KRL, jalur rel dari dan menuju Karawang harus jalur dwiganda atau double double track. Adapun, jalur dwiganda saat ini baru mencapai Cikarang. Sebagai informasi, jadwal perjalanan KRL tujuan Cikarang berangkat setiap satu jam.
Pada kesempatan yang sama, Menhun juga mengusulkan agar moda transportasi massal berbasis listrik seperti MRT atau KRL Commuter Line hingga LRT mempunyai pembangkit listrik sendiri. Hal tersebut dimaksudkan agar terhidar dari dampak pemadaman listrik total seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Saya sebenarnya rekomendasi dari saya sejak dulu adalah sektor strategis seperti bandara, MRT, kereta listrik itu harus punya pembangkit sendiri. Selain sebagai back up, juga bisa untuk meraup pendapatan dari pembangkit yang dimilikinya, misalnya dengan menjual listriknya,” imbuhnya.
Dalam catatannya, dibutuhkan pembangkit listrik berkapasitas 250 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik transportasi massal berbasis listrik seperti MRT dan KRL Commuter Line dengan rincian masing-masing transportasi membutuhkan daya hingga sekitar 130 MW.
"Saya pikir demikian (prioritas) karena Bandara Soekarno-Hatta sudah punya genset. Kalau MRT atau KRL kan tidak ada. Jadi memang prioritas," tutupnya.