Perusahaan yang fokus pada bidang logistik jasa pengiriman barang PT Global Jet Express (J&T Express) mengembangkan jaringan bermodel megahub guna mempercepat alur distribusi pengiriman paket.
Dilansir dari Antara, Kamis (8/8), entitas yang berdiri sejak 2015 tersebut telah memulai proyek megahub pada Juli tahun ini, dan ditargetkan dapat mulai beroprasi Desember 2019.
CEO J&T Robin Lo di Jakarta mengatakan, fasilitas terbaru perusahaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja usaha secara lebih optimal.
IKLAN INFOBRAND.ID
"Megahub ini akan membantu kami dalam mendistribusikan pengiriman barang menjadi 1,5 juta paket perhari,” tuturnya.
Dia menjelaskan, fasilitas megahub akan menempati lahan di Kawasan Jakarta Barat dengan luas tak kurang dari 4,5 hektar. Nantinya, sarana ini dapat membuka menjadi akses utama dalam pengiriman barang antar pulau, khususnya yang menggunakan transportasi udara karena berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Disinggung soal biaya investasi, Robin enggan memberikan jawaban secara tersurat. Namun, bos J&T itu menyebut sumber permodalan diambil dari kas internal perusahaan.
"Pengerjaan fasilitas ini sudah mulai running pada awal semester II/2019, dan dananya berasal dari perusahaan,” ujarnya.
Sebagai informasi, pada 2018 perusahaan telah membangun gudang sortir otomatis di Semarang dan Surabaya. Sementara gudang sortir otomatis di Bandung masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan rampung tahun ini. Total, perseroan telah memiliki 72 gudang sortir untuk memfasilitasi distribusi pengiriman di tiap kota.
IKLAN INFOBRAND.ID
Saat ini J&T Express telah memiliki 2.000 titik pengantaran dan 2.000 titik pengumpulan paket di seluruh Indonesia. Adapun, SDM yang tergabung dalam perusahaan jasa logistik ini adalah sekitar 31.000 orang yang diperkuat oleh 1.5000 armada.
Dari sisi kinerja, J&T Express berhasil membukukan jumlah pengiriman 1 juta paket perhari di luar musim puncak.
