Selasa, 23 April 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

KNH 2018: “4.0 Butuh Kolaborasi”

Posted by: 2330 viewer

KNH 2018: “4.0 Butuh Kolaborasi”
Foto: Perhumas

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara, membuka hari kedua acara Konvensi Nasional Humas 2018 dengan tanggapan bahwa beradaptasi dengan teknologi tidak cukup untuk menghadapi era 4.0, karena membutuhkan kolaborasi antar lembaga.

“Indonesia banyak potensi yang harus dikembangkan. Kita harus berkolaborasi, harus bersatu untuk membangun bangsa, dan melihat pencapaian pesaing kita, sudah sampai mana mereka,” ungkap Ngakan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia kita sudah diambil alih oleh teknologi. Hal ini yang menjadikan era 4.0 sangat penting. Beberapa bulan yang lalu, Presiden RI sudah meluncurkan program Making Indonesia 4.0. Semenjak itu, agenda 4.0 sudah menjadi agenda nasional. Sebelumnya, Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, beserta Kementerian telah merancang Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap (peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era Industry 4.0. Guna mencapai sasaran tersebut, langkah kolaboratif ini perlu melibatkan beberapa pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintahan, asosiasi dan pelaku industri, hingga unsur akademisi.

IKLAN INFOBRAND.ID

Sama seperti revolusi lain-lainnya, revolusi ini pun dimulai dengan ‘kebingungan’. Walaupun ada banyak yang ingin menerapkan 4.0 di dalam lembaga mereka, mereka bingung dengan bagaimana transisi ke 4.0. tersebut dapat dilakukan,

“Memang, pada awalnya transisi itu membingungkan, tetapi jika sudah diisi, nantinya kita akan merasakan keuntungannya,” lanjut Ngakan.

Adapun lima industri yang diminta untuk menerapkan 4.0., yaitu industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia. Hal ini dikarenakan kelima industri tersebut sejauh ini memberikan penghasilan yang cukup signifikan terhadap PDB nasional.

“Jika PDB tidak menumbuh, yang ada kita tidak bisa menyerap tenaga kerja, yang meningkatkan crime dan kemiskinan. Kita maju industri, kita mau GDP per capita dan quality of life bangsa Indonesia,” jelas Ngakan.

Industri, lanjut Ngakan, dapat maju jika humas membantu dari sisi pemberitaan. Jika berita terkait Indonesia cenderung negatif, maka investor akan ragu-ragu untuk berinvestasi di tanah air. Akan tetapi, berita positif juga harus berbasis fakta, karena jika ditemukan bahwa berita positif itu tidak benar, maka akan kick-back ke Indonesia sendiri, karena investor asing itu akan memberitakan yang negatif di negara asal mereka. 

IKLAN INFOBRAND.ID

Dari Kemenperin sendiri, sudah ada aksi nyata mengenai revolusi 4.0. ini, bukan hanya terbatas pada sosialisasi. Mereka sudah menandatangani MoU dengan perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan 4.0 dalam sehari-hari mereka. Kedepannya, Ngakan berharap bahwa perusahaan lainnya juga menerapkan 4.0 ini agar dapat bersama membangun Indonesia.

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


Public Relations Harus Mampu Beradaptasi dengan Perkembangan AI

Public Relations Harus Mampu Beradaptasi dengan Perkembangan AI
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Di era digital seperti sekarang ini, insan kehumasan (public relations) harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi...


Indodana Finance-BCA Kerja Sama Pembiayaan

Indodana Finance-BCA Kerja Sama Pembiayaan
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Indodana Multi Finance (Indodana Finance) bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam ra...


Hadir dengan Harga Variatif, realme 12 Series 5G Pas Buat Anak Muda

Hadir dengan Harga Variatif, realme 12 Series 5G Pas Buat Anak Muda
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Momentum akhir bulan menjadi kesempatan terbaik bagi para anak muda untuk beralih ke smartphone baru, terlebih jika smartphone...


Tahun Ini, PLN Targetkan Bangun 2.000 SPKLU Tiang Listrik

Tahun Ini, PLN Targetkan Bangun 2.000 SPKLU Tiang Listrik
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti mengatakan, uji coba Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPK...