Kuartal I 2023, BSI Cetak Laba Bersih Rp1,46 Triliun
Posted by: Syekh Ahmad | 27-04-2023 17:26 WIB | 1054 views

INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk mencatatkan perolehan laba bersih Rp1,46 triliun sepanjang kuartal I 2023, atau tumbuh 47,65 persen secara year on year (yoy).
Menurut Direktur Utama PT BSI Hery Gunardi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (27/4/2023), perolehan laba tahun lalu cuma sekitar 41 persen.
Hery pun merinci, dari sisi pendanaan, BSI mengoptimalkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan pencapaian sebesar Rp269,26 triliun atau tumbuh 12,88 persen secara yoy. Angka tersebut didominasi oleh tabungan Wadiah yang mencapai Rp43,53 triliun.
"Saat ini, total tabungan mencapai Rp115,12 triliun yang menjadikan BSI berada di peringkat ke-5 tabungan secara nasional," kata dia.
Pencapaian itu dianggap memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,97 persen karena tabungan Wadiah yang memberikan dampak efisiensi pengurangan biaya bagi hasil.
Sementara untuk pembiayaan, BSI mencatatkan pula pertumbuhan sebesar 20,15 persen secara yoy menjadi Rp213,28 triliun. Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI terjaga dengan baik yang tercermin dari NPF Gross di level 2,36 persen.
“Perseroan fokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent, dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah. Dengan demikian, risiko pembiayaan dapat dimitigasi dengan baik sesuai dengan jenis pembiayaannya,” ungkapnya.
Pertumbuhan laba perseroan diiringi dengan peningkatan aset BSI yang saat ini mencapai Rp313,25 triliun atau tumbuh 15,47 persen secara yoy.
Selain itu, ada topangan pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen ritel dan wholesale dan didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, serta efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI).
“Kinerja perseroan tumbuh lebih baik juga didukung oleh strategic response yang tepat dan front loading di awal tahun ini, sehingga semua segmen bisnis tumbuh dan meningkat secara pasti,” jelasnya lagi.
Denagn begitu, hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp213,28 triliun dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp110,62 triliun atau tumbuh 24,04 persen secara yoy.
Kemudian disusul pula pembiayaan wholesale sebesar Rp58,16 triliun yang bertumbuh 17,29 persen secara yoy, dan pembiayaan mikro sebesar Rp19,32 triliun atau tumbuh 24,32 persen secara yoy.
Dengan aset yang tumbuh 15,47 persen secara yoy menjadi Rp313,25 triliun, lanjut Hery, BSI juga mencatatkan rasio keuangan yang solid, tumbuh, dan terintermediasi dengan baik. Mulai dari Rasio ROE (Return of Equity) BSI sebesar 18,16 persen, rasio ROA (Return of Asset) sebesar 2,48 persen, dan rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 69,65 persen.
“Artinya, dari sisi biaya BSI mencatat efektivitas dan efisiensi,” tandasnya.
Baca berita lainnya di Google News