JAKARTA, INFOBRAND.ID – SAP Express (SAPX) mencatat pertumbuhan positif selama masa pandemi COVID-19. Hingga kuartal 1 tahun 2020, perusahaan kurir pertama yang tercatat sebagai perusahaan publik sejak 2018 ini mencatat kenaikan pendapatan 29,19% atau sebesar Rp108,63 miliar. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya Rp84,08 miliar.
Selain itu, Perseroan juga mencatat kenaikan laba bersih 166,90% atau sebesar Rp11,36% hingga semester 1 tahun 2020, meningkat secara signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp4,26 miliar. Demikian siaran pers SAPX yang diterima INFOBRAND.ID pada Jumat (17/7).
Meski begitu, revenue Perseroan yang berasal dari segmen korporasi mengalami sedikit penurunan. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan-perusahaan yang memberlakukan kebijakan Work From Home (WFH), sehingga mempengaruhi aktivitas pengiriman yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut.
Sedangkan untuk segmen lainnya, terutama segmen e-commerce mengalami peningkatan karena banyaknya toko atau tempat belanja offline yang menutup usahanya karena kebijakan PSBB tersebut. Tentunya ini menjadi berkah bagi jasa pengiriman karena masyarakat mulai beralih untuk berbelanja secara online.
Berdasarkan data yang dirilis Statista Digital Market Outlook, hingga tahun 2022 nanti, penjualan e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 16,4 miliar dolar AS atau bertumbuh rata-rata sebesar 18% setiap tahunnya sejak 2018.
Selain aktif mensupport bisnis e-commerce, Perseroan juga menawarkan jasa pengiriman dalam dan luar kota, jasa pengiriman internasional & kargo, jasa distribusi, mailing room dan lain-lain, dengan pengiriman melalui moda transportasi darat, laut dan udara.
Saat ini, Perseroan telah memiliki jaringan pengiriman hampir ke seluruh destinasi di Indonesia dengan layanan COD (Cash On delivery) pada umumnya dan non COD pada khususnya.