INFOBRAND.ID, JAKARTA - IFFINA, Indonesia Meubel & Design Expo, kembali diadakan tahun ini mulai tanggal 14 hingga 17 September di Indonesian Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang,
Banten, Indonesia.
Pameran perdagangan internasional dan pameran desain ini akan menjadi tuan rumah bagi para pelaku industri mebel, desain, dan kerajinan, untuk menghadirkan peluang bisnis potensial yang tak terbatas.
Untuk para buyers, IFFINA 2024 menargetkan pemain di pasar ekspor dan domestik, termasuk importir, traders, wholesalers, retailers, pemilik proyek, arsitek, desainer interior, desainer produk, dan para pelaku di industri HORECA.
IFFINA 2024 tidak hanya mengundang pengunjung dari pasar domestik, tetapi juga menyasar buyers internasional dan pelaku industri terkait. Program khusus untuk buyers’ yang memenuhi syarat akan disediakan, dengan fasilitas VIP yang mencakup akses prioritas ke pameran dan lounge dengan layanan yang dirancang untuk memaksimalkan konektivitas bisnis.
Tahun ini, IFFINA akan mengusung tema "Sustainable by Design". Tema ini diadopsi sebagai bentuk komitmen terhadap praktik desain yang ramah lingkungan, sejalan dengan meningkatnya kesadaran global akan pentingnya keberlanjutan.
IFFINA bertujuan menjadi platform End-to-End untuk Industri Furnitur dan Kerajinan. Tahun ini, IFFINA juga akan berkolaborasi dengan interzum SEA, untuk membawa teknologi terkini dalam produksi furnitur, kerajinan kayu, dan desain di pasar Asia Tenggara.
Kolaborasi ini juga akan fokus pada keberlanjutan, sesuai dengan tema keseluruhan pameran. Selama penyelenggaraan acara tahun 2023, IFFINA mencatat kehadiran lebih dari 10.000 pengunjung dari 41 negara.
Pengunjung terbagi ke dalam beberapa kategori: Trade Buyers (38%), Pengadaan (26%), Desainer/Arsitektur (21%) dengan sisanya adalah Proyek dan Retailers. Di sisi lain, kategori produk paling populer adalah Furnitur (46%), Penyediaan (22%), dan Kerajinan (13%), diikuti oleh Dekorasi Rumah & Aksesoris.
Transaksi di tempat dan pesanan lanjutan pada IFFINA 2023 diperkirakan mencapai USD200 juta, berkontribusi pada ekspor Indonesia ke pasar internasional.