JAKARTA, INFOBRAND.ID - Perkembangan teknologi digital selain membawa perubahan atau disrupsi dalam berbagai kegiatan bisnis, tapi juga telah membawa tren-tren baru yang akan menjadi era dan lanskape baru bisnis di masa depan. Salah satu tren itu, ke depan bahkan diperkirakan akan ada dunia virtual seperti Metaverse, yang juga akan menjadi media yang efektif untuk membangun brand dan reputasi perusahaan di ranah digital.
Menjawab tren tersebut, Boy Kelana Soebroto, Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) mengatakan, implikasi Metaverse kepada Public Relations sudah dibicarakan sejak Oktober tahun 2021 oleh banyak PR Practioners dunia. Menurutnya, Metaverse disebut-sebut akan menciptakan ruang -ruang kesempatan untuk sebuah brand dalam membangun pendekatan strategi komunikasi yang berbeda.
“Ketika saat ini sedang hangat Integrated Merketing-Communications (IMC) yang memperkenalkan pengembangan taktik komunikasi berbasis Paid, Earned, Shared dan Owned (PESO), saya melihat Metarverse akan menjadi langkah lebih advance dari PESO dalam pengembangan strategi dan taktik komunikasi selanjutnya,” ungkap Boy Kelana.
IKLAN INFOBRAND.ID
Tentu saja semua perkembangan teknologi termasuk tren Metaverse yang digadang-gadang akan menjadi lanskape baru bisnis masa depan, juga akan membawa disrupsi, atau perubahan cara dalam menjalankan kegiatan, termasuk public relations. Yang tentunya untuk menghadapi perubahan tersebut, pelaku Public Relations (PR) harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Untuk menemukan, membangun dan menerapkan strategi komunikasi di Metaverse misalnya, tentunya dibutuhkan kreativitas, adaptasi dan pandangan jauh kedepan. Sebab konsumen/khalayak yang disasar juga akan selalu mengikuti tren baik secara virtual maupun nyata, dan Metaverse bisa menjadi cermin dari perilaku khalayak sasar secara virtual.
Dengan brand menempatkan produk atau layanan digitalnya di Metaverse, hal tersebut dalam rangka untuk membangun awareness (dikenal/diingat). Ketertarikan dan keinginan konsumen untuk mencoba secara virtual yang akan melahirkan digital experiences, sehingga di kehidupan virtual/nyata mereka bisa langsung membeli produk tersebut.
“Tentunya hal ini bisa diharapkan dapat meningkatkan ROI dari perusahaan dikemudian hari,” imbuh Boy Kelana.
Selanjutnya, untuk dapat mengikuti perkembangan yang terjadi, perusahaan perlu meningkatkan kapasitas dari tim PR nya agar segera bersiap dengan segala perubahan yang ada. Bagaimana menjawab tantangan tersbeut, maka PR harus memiliki kemampuan yang terus diupgrade. Sebab di dunia Metaverse, Brand akan merancang secara digital baik produk maupun layanannya maka PR Professional diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan konten digital dalam rangka meningkatkan exposure secara virtual.
IKLAN INFOBRAND.ID
Adapun beberapa kamampuan yang harus dimiliki dan harus terus dikembangkan oleh praktisi PR antara lain: kemampuan Storytelling dalam mendeskripsikan produk dan layanan dengan membuat cerita virtual untukm menarik atensi dari khalayak sasar untuk mencoba dan membeli baik secara virtual atau nyata. PR professional tetap perlu mengidentifikasi dan memahami khalayak sasarnya yang selaras dengan produk dan layanannya juga mengembangkan strategi kolaborasi dengan komunitas-komunitas online untuk membangun potensi-potensi baru dalam membangun exposure. (Agus Aryanto)
