Tak dipungkiri bila marketing digital mempengaruhi market offline. Founder & Chairman TRAS N CO Indonesia, Tri Raharjo mengungkapkan, sebagian besar konsumen sekarang mencari produk tidak langsung ke toko atau pasar melainkan mencari referensi produk melalui telepon genggamnya. Mereka tinggal berselancar di internet, melakukan searching mencari referensi produk yang dibutuhkan, muncullah laman yang merekomendasikan banyak tools mulai website, e-commerce sampai terhubung ke social media. Kondisi ini yang harus dipahami pemilik brand.
Tahapan yang bisa dilakukan, menurut Tri, untuk menjadi digital brand champion adalah dengan melakukan mapping kompetisi. Kita cari tahu brand kita ada di peringkat berapa. Kedua, melakukan riset pasar untuk mengetahui seberapa besar orang membutuhkan produk/jasa yang kita miliki. Dengan begitu kita bisa menyusun strategi komunikasi seperti apa yang bisa kita buat sesuai dengan target market yang bidik. “Ketika itu sudah diketahui, barulah kita rancang strategi komunikasi satu per satu. Seperti social media, website, market place dan search engine,”tambahnya.
Ia menilai, social media adalah saluran komunikasi yang paling awal dicermati. Updating aktifitas harian masyarakat saat ini ada di social media. Bahkan akses pertama untuk menemukan sebuah produk pun terjadi disitu. Kalau brand kita tidak hadir di social media maka perlahan akan mundur ke belakang disalip yang lain.
IKLAN INFOBRAND.ID
Yang kedua search engine. Ketika mencari produk/jasa konsumen sekarang langsung searching ke mesin pencari. “Dari situ kita akan tahu, apakah brand kita hadir disitu dan ada di peringkat dari laman yang tersedia. Komen dari netizen juga sangat mempengaruhi pembelian dan sebagai bahan untuk kita melakukan improve ke dalam,”ujarnya.
Yang tak kalah menarik, bagaimana menentukan media digital mana yang cocok dengan target market. Social media adalah cara ampuh untuk melakukan engagement. Kita bisa berinteraksi langsung dengan konsumen. Kita bisa mengukur seberapa sering brand kita disebut.
Formula Three Angle Digital Brand (search enginee, social media dan website) yang merupakan pola komunikasi melalui tiga tools search enginee, social media dan website ini memang formula ampuh dalam melakukan transisi strategi branding dari offline menuju online.
Untuk menjadi brand champion baik di ranah offline maupun online, pertama, popularity brand kita menjadi sangat penting. Setidaknya masuk tiga besar dari sisi awareness. Kalau sudah masuk tiga besar, pertanyaan selanjutnya adalah, apakah produk kita apakah banyak dibeli dibandingkan kompetitor terdekat? Apakah brand kita dipilih. Rating konsumen terhadap sebuah merk menjadi sangat penting. Itu perlunya digital brand monitoring supaya kita bisa melakukan report analisa. “Yang penting bagaimana perusahaan bisa adaptif dengan transformasi yang terjadi,”terangnya.
Intinya, di era digital brand dituntut untuk kreatif melakukan brand activation. Semakin ketatnya persaingan memicu banyak brand melakukan inovasi karena konsumen di era digital ini semakin kritis dan selektif.[]
