JAKARTA, INFOBRAND.ID – Peran entrepreneur dalam menentukan kemajuan suatu bangsa dan negara telah dibuktikan oleh beberapa negara maju seperti Amerika, Jepang, plus negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia. Di Indonesia sendiri, perlahan tapi pasti, para entrepreneur muda dengan ide-ide bisnis dan usaha yang kreatif pun mulai lahir dari berbagai perguruan tinggi, salah satunya Universitas Trisakti (Usakti).
Keberhasilan Usakti dalam melahirkan start-up entrepreneur telah dibuktikan dengan berdirinya bisnis clothing jersey NAFIGO yang diklaim memiliki omset mencapai jutaan rupiah setiap bulannya sejak pertama berdiri pada 2015 lalu. Hal ini disampaikan oleh salah satu founder NAFIGO, Abubakar Arief saat berbincang dengan wartawan INFOBRAND.ID di Gedung Inkubator Bisnis Usakti, Jakarta Barat pekan lalu.
Menurut pria yang juga bekerja sebagai dosen di Usakti ini, NAFIGO pertama kali didirikan oleh mahasiswanya yaitu Tricahyo Ramadhan yang sebagai atlet futsal program D3 Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Usakti. Melihat ada celah usaha yang bisa digarap, akhirnya Cahyo, sapaan akrabnya, memberanikan diri untuk membuka bisnis clothing jersey bersama kawannya, Restu Melianto.
“Cahyo ini mahasiswa saya angkatan 2012 di Usakti, dia memang ingin sekali membuka usaha jersey. Awalnya Cahyo dan Restu (mahasiswa UNJ) berbisnis terlebih dahulu. Pada tahun 2016, saya bersinergi dengan mereka serta merek NAFIGO pun mulai dipatenkan di Hak Kekayaan Intelektual (Haki),” ucap Abu yang juga sebagai mitra HAUS!.
Dalam proses pengelolaan NAFIGO, mereka bertiga bagi-bagi tugas, dimana Abu fokus pada pengelolaan keuangan, Cahyo pada bagian produksi dan Restu fokus pada pemasaran. “Alhamdulillah sekarang kita juga sudah punya 12 karyawan untuk membantu usaha kita,” ujarnya
Sementara itu Cahyo menambahkan bahwa bisnis clothing jersey besutannya ini terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Brand NAFIGO sendiri berasal dari penggalan dua suku kata yaitu, NAFI (Bahasa Arab) memiliki arti yang bermanfaat dan GO berasal dari penggalan Golongan, jadi NAFIGO memiliki arti ‘Golongan yang Bermanfaat’.
NAFIGO sempat menjadi sponsor tim Futsal Tax Usakti, Tim Liga Profesional Futsal Indonesia, Akademi Myfutsal, Tim Sepakbola Liga 3 seperti Persema Malang, Persesa Sampang, Putra Sinar Giri Gresik dan endors Anzar (Anchaa) pemain Liga Profesional Indonesia, sehingga program branding pun berjalan dengan mulus.
“Nah dari situ orang-orang jadi pada tahu brand NAFIGO, pemesanan paling banyak dari online. Jadi intinya saya ingin bisnis ini bisa bermanfaat untuk banyak orang,” kata Cahyo.
Hal senada juga disampaikan oleh Restu yang mengatakan bahwa proses produksi jersey NAFIGO per bulannya saat ini mencapai hingga 1000 pcs. Padahal di bulan-bulan pertama berdiri, kata dia, NAFIGO hanya menerima 5 sampai 10 pesanan saja.
“Awal-awal pesanan kita cuma 60 sampai 100 pcs per bulan. Jadi kalau ditotal waktu itu omset per bulannya hanya Rp15 jutaan, karena satu pcs itu harganya Rp150 ribu,” jelasnya seraya mengatakan modal awal saat itu Rp30 juta dengan produksi di sebuah kontakan milik Cahyo.
Sementara itu Cahyo menambahkan, Jersey NAFIGO sendiri, menggunakan bahan dry fit dengan karakteristik yang bersifat lentur dan padat karena bahan ini terbuat dari campuran Mikrofiber dan Polyester. sehingga sangat nyaman saat dikenakan.
“Kita bahannya ada yang beli di Jakarta dan Bandung, pastinya kami memilh bahan baku dengan kualitas yang bagus,” tutup Cahyo. [ded]