JAKARTA, INFOBRAND.ID - PT PLN (Persero) membuat struktur manajemen CSR untuk merespons terbitnya Peraturan Menteri (Permen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Hal itu diutarakan VP Corporate Social Responbility (CSR) PT PLN, Agus Yuswanta, menurut dia setelah membuat struktur manajemen CSR pada Mei 2021, PLN juga menjalankan beberapa program CSR.
"CSR biasanya hanya dikenal dengan CID, namun saat ini sudah tidak lagi. Bagaimana kami merencanakan program CSR, tentunya kita harus mengetahui isu-isu yang berkembang, lalu memetakan stakeholder siapa saja yang terlibat, lalu mengintegrasikan dalam SDGs,” katanya dalam keterangannya, Jumat (16/7/2021).
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian BUMN kembali mengubah peraturan terkait Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan BUMN dengan diterbitkannya Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-05/MBU/04/2021.
Peraturan tersebut diklaim sebagai penyempurnaan dari Permen BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkugan BUMN sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Permen BUMN PER-02/MBU/04/2020 tentang perubahan ketiga atas Permen 2015.
Permen yang ditetapkan Menteri BUMN Erick Thohir pada 8 April 2021 telah menetapkan secara jelas bahwa program TJSL BUMN direncanakan dan dilaksanakan oleh direksi.
Menurut Agus lagi, PLN mempunyai tiga program unggulan, PLN pintar, power, green. Lalu ada juga program yang bersifatnya social investment atau donasi.
“Kami kunci anggarannya adalah 50 persen dari total anggaran yang ada, ini minimal. Misalnya di sisi pembangkit, PLTU itu kan menghasilkan FABA, ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat utk membuat batako yang bermanfaat dalam membangun rumah,” terangnya.
Dia menambahkan, program lainnya yang dijalankan PLN adalah TOS atau tempat olah sampah.
Melalui program tersebut sampah akan diolah menjadi pelet lalu menjadi gas yang bisa dimanfaatkan oleh PLT yang dimiliki PLN.
"Di sisi masyarakat bisa kurangi sampah, di sisi PLN bisa hemat bahan bakar minyak," tandasnya.