Siapa yang tidak mengenal brand Philips? Ya, merek dagang asal negeri kincir angin Belanda itu seolah sudah sangat menyatu dengan aktivitas masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, perusahan yang bergerak dalam bidang teknologi tersebut sudah mulai merintis usaha sejak 1891.
Di dalam negeri sendiri, brand Philips mempunyai trade mark yang kuat untuk produk lampu. Yang paling anyar, Philips Indonesia baru saja menyabet gelar bergengsi Indonesia Digital Popular Brand Award 2019 untuk kategori Lampu LED dan Lampu Hemat Energi.
Apresiasi persembahan dari TRAS N CO bersama dengan INFOBRAND.ID tersebut merupakan barometer paling prestise kepopuleran sebuah brand pada ranah digital.
Head of Marketing Philips Indonesia Mr. Burhan Noor Sahid mengatakan pihaknya memang tengah fokus untuk menggarap ranah maya dalam kurung waktu beberapa tahun belakangan ini.
“Alhamdulillah, setelah 125 tahun hadir dan berkarya di Indonesia, kerja keras kami mendapatkan apresiasi bergensi, khususnya pada dunia digital,” ujarnya saat menerima penghargaan di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (30/10).
Untuk diketahui, Philips memenangkan penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Award 2019 setelah berhasil menunjukan eksistensinya pada dunia digital. Philips juga berhasil menjadi brand yang mampu mengelola konten digital secara baik dan berkesinambungan pada tiga saluran utama, yakni website, sosial media, dan Google search engine.
Diketahui, produsen peralatan elektronik itu mempunyai penggemar pada sosial media Facebook sebanyak 2,1 juta orang. Tak berhenti disitu, Philips Indonesia juga dicari lebih dari 6.000 pengguna internet setiap bulannya. Tak pelak, brand ini kerap kali menjadi perbincangan netizen Tanah Air.
Dirunut dari laman resmi Philip Internasional, perusahaan multi negara tersebut pada periode 2018 membukukan total penjualan global sebesar 18,1 miliar Euro. Angka tersebut dibentuk oleh penjualan sejumlah produk dan beberapa produk berkategori solution devices.
Dari sisi aset, Philips Internasional berhasil membukukan nilai kekayaan sebesar 26 miliar Euro dengan belanja modal pada termin yang sama mencapai 422 juta Euro. Adapun, jumlah pekerja yang menggantungkan hidup pada perusahaan ini tercatat sebanyak 77.400 orang yang tersebar di 120 negara di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 38% diantaranya merupakan pekerja bergender perempuan.