INFOBRAND.ID-PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro) kembali membuktikan komitmen dalam memberikan layanan sistem manajemen Lembaga pendidikan terbaik dengan menyediakan sistem keuangan berbasis digital khusus pesantren.
Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama yang terjalin antara Pintro, Bank Mandiri dan Pondok Pesantren Al-Inayah Rimbo Bujang terkait solusi pengelolaan sistem pendidikan sekaligus mendukung gerakan cashless society dilingkungan Pondok Pesantren pada Selasa (30/5).
Acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama ini dihadiri oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Inayah Rimbo Bujang, K.H. Muhammad Rifa'i Abdullah, S.H. dan Nyai Hj. Sumiyati Khilyatun Hasanah juga selaku Anggota DPRD Kab.Tebo Komisi Bidang Pendidikan, K.H. Nur Hadi / Mabh Bolong, bupati Bungo H Mashuri, Wakil ketua DPRD Tebo, pemerintah Setempat Datuk Rio sekecamatan Pelepat Ilir, Camat, Babinkatibmas, pimpinan Ponpes sepelepat ilir, KUA Pelepat Ilir, ketua PCNU Bungo, PAC NU Pelepat Ilir, Satkoryon Banser Pelepat Ilir.
Pada kesempatan tersebut, CEO & Founder Pintro, Syarif Hidayat mengatakan bahwa perusahaan berupaya terus mengembangkan sistem keuangan digital untuk meningkatkan mutu dan menciptakan inklusi keuangan pendidikan nasional. Sehingga harapan kedepannya, lembaga pendidikan, khususnya pesantren dapat berfokus untuk memajukan dunia pendidikan dan tidak terbelenggu dengan urusan tagihan.
“Sistem yang kami bangun ini berfungsi untuk mengelola dan memudahkan pembayaran tagihan pendidikan siswa seperti SPP dan tagihan regular lainnya, melalui 50 lebih channel pembayaran, termasuk, indomaret, alfamart, dana , gopay, bank daerah, kantor pos dll”, ujar Syarif Hidayat.
Kelangkaan atas ketersediaan fasilitas sistem keuangan digital masih menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pesantren, selama hal tersebut belum teratasi dengan baik maka digitalisasi pendidikan akan sulit terlaksana. Kini harapan pesantren dalam mewujudkan digitalisasi pendidikan telah terbuka lebar atas terselenggaranya penandatanganan kerja sama ini.
Area Head Bank Mandiri Jambi, Indra Gunawan menerangkan kolaborasi dan adaptasi merupakan kunci utama bagi organisasi, termasuk Pesantren, untuk dapat berkembang cepat di era digitalisasi ini.
"Dalam menghadapi tantangan era digital saat ini, jika tidak ada modernisasi untuk inovasi baru dan tidak mengikuti perkembangan zaman, maka berpotensi akan tertinggal oleh kompetitor. Begitu juga di dunia Pendidikan dan Pesantren ini. Untuk bergerak maju kita harus saling bersinergi, berkolaborasi, melakukan inovasi dan beradaptasi," ujar Indra.
Indra menambahkan, Bank Mandiri telah mengembangkan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri yang akan dapat meningkatkan efisiensi Pesantren melalui berbagai solusi, antara lain solusi collection (penerimaan), solusi likuiditas dan solusi payment (pembayaran).
“Berbagai solusi ini telah didesain untuk dapat menjawab aneka kebutuhan nasabah dalam memperkuat pengelolaan Pesantren atau pelaku usaha sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas anggaran. Platform ini juga akan saling mendukung dengan Financial Super Apps Livin’ by Mandiri sebagai solusi nasabah retail,” katanya.
Tidak hanya solusi Finansial Digital saja, namun kerjasama dibidang Education Technology (Edutech) juga diimplementasikan melalui Kopra Partnership, didukung sepenuhnya oleh Pintro selaku mitra Bank Mandiri untuk kemudahan operasional dan akademis Pesantren serta digitalisasi kartu santri (smart card).
Hal itu dilakukan guna mendukung Cashless Society di lingkungan Pesantren yang dapat di top up saldo dan monitor utilisasinya melalui Mobile Apps oleh orangtua santri.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Al-Inayah Rimbo Bujang K.H Muhammad Rifa’i Abdullah, menyampaikan bahwa dalam rangka menyongsong inklusi keuangan di pesantren, maka kami membangun Kerjasama dengan Bank Mandiri dan Pintro untuk menghadirkan kemudahan pembayaran digital bagi orang tua santri. Sehingga orang tua dapat melakukan pembayaran tagihan pendidikan anak dari mana saja dan kapan saja dengan berbagai opsi pembayaran yang tersedia baik perbankan maupun non perbankan.
K.H Muhammad Rifa’i Abdullah menambahkan bahwa pilot project kerja sama ini nantinya sebagai bentuk implementasi sekolah digital yang dilakukan di terapkan di Pondok Pesantren Al-Inayah Rimbo Bujang.
“Kami ingin terus berinovasi & berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia seiring dengan era digital ini,” ungkap K.H Muhammad Rifa’i
Dalam kesempatan yang sama, wakil ketua DPRD Tebo Syamsu Riza mengatakan sudah seharusnya kerja sama pondok pesantren Al-Inayah Rimbo Bujang yang berkolaborasi dengan Bank Mandiri dan Pintro ini bisa menjadi Role Model bagi pondok pesantren yang lain, yang ada di Provinsi Jambi.
“Sehingga nanti pesantren yang ada mengarah kepada pondok pesantren modern, semua serba digital dalam rangka menghadapi revolusi industry. Sehingga santri yang di jenjang pendidikan dasar hingga atas terbiasa dengan transaksi nontunai,” tutupnya