INFOBRAND.ID - Perkembangan internet yang semakin pesat dan maju telah melahirkan berbagai teknologi baru yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan termasuk bisnis. Salah satu teknologi baru itu adalah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini sebenarnya telah lama dikenal, namun untuk penerapannya baru sangat masiv dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam berbagai kegiatan bisnis, hampir semua aktivitas termasuk kegiatan Public Relations (PR) juga dapat dilakukan dengan sentuhan AI. Dengan demikian, aktivitas PR dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat sasaran, sehingga dampak yang diharapkan juga akan lebih besar.
Dr. N. Nurlaela Arief, MBA, Assistant Profesor, dan Dosen Tetap di Magister Business Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam kegiatan INFOBRAND SUMMIT 2024 yang digelar pada 18 Januari 2024 mengungkapkan, jika di awal kemunculannya, sekitar tahun 2018 banyak pihak yang masih ”memandang sebelah mata” bahkan ”takut” akan kehadiran AI, tapi sekarang AI semakin telah diterima bahkan semakin disukai oleh berbagai kalangan, terutama pelaku bisnis dan profesional, karena mampu membantu rutinitas pekerjaan.
IKLAN INFOBRAND.ID
Global Study KPMG 2023 terungkap, sebanyak 33% responden menerima AI, 39% responden percaya dengan AI, bahkan 60% responden menyebut AI meningkatkan efisiensi pekerjaan, 56% juga menyebut pemanfaatan AI mampu mendorong inovasi, 51% menyebut AI mampu mengurangi biaya di perusahaan. Selanjutnya sebanyak 49% responden telah memahami AI.
”Dan negara-negara dengan adopsi AI terbanyak dalam laporan tersebut, antara lain Brazil sebanyak 82%, diikuti India 81%, dan China 75%. Saya yakin Indonesia dalam 2 hingga 3 tahun ke depan penggunaan AI juga akan semakin meningkat,” ungkap Lala Arief.
Lala mengungkapkan, adopsi AI dalam kegiatan bisnis sudah semakin marah dalam kegiatan perdagangan secara digital. Terutama penjualan produk kosmetik, AI banyak digunakan oleh pemilik brand untuk simulasi mencoba produk yang ditawarkan. Seperti mecoba warna lipstik, bedak dan lainnya. Bahkan di beberapa toko ada yang menerapkannya untuk produk pakaian, bahkan tas.
Selanjutnya penerapannya dalam kegiatan Public Relations, lanjut Lala, AI sangat berperan dalam mempercepat membuat konten publikasi. Terutama konten media sosial, AI dapat membantu dalam menyesuaikan campaign yang dijalankan.
”AI dapat membantu pelaku PR dalam membuat visual dengan ukuran emosi yang dibutuhkan,” ungkap Lala Arief.
IKLAN INFOBRAND.ID
Lebih lanjut Lala Airef mengungkapkan, pemanfaatan AI dapat mengoptimalisasi dampak yang diharapkan. Seperti untuk kegiatan marketing, ketika postingan hanya menggunakan produk hanya memiliki engagemen rate 2,5%, tapi ketika sebuah produk dipadukan dengan model, maka engagement rate akan meningkat menjadi 4,2%. Tidak hanya itu, dengan dibantu AI, sebuah campaign juga dapat meningkatkan persentase sebuah merek disebut menjadi 3,5% dibanding sebelum campaign yang hanya 1,2%.
”Melihat dampak yang dihasilkan, praktisi PR harus berpikir ulang sebelum melakukan postingan, agar hasilnya seperti yang diharapkan,” tutup Lala Arief.(***)
