Revitalisasi daerah aliran sungai (DAS) Kalimalang di Kota Bekasi, Jawa Barat, digadang-gadang bakal menyerupai proyek Sungai Cheonggyecheon di Seoul, Korea Selatan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat Linda Al Amin di Bekasi, Senin (30/9) mengatakan pengembangan wisata air di Kalimalang bertujuan untuk meningkatkan sektor kepariwisataan Jawa Barat.
"Pengembangan destinasi wisata air ini pun diharapkan mampu menjadi kebanggaan warga Bekasi. Hal tersebut sekaligus melestarikan budaya Tanah Pasundan yang tidak terlepas dari air,"ujarnya seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (1/10).
Menurut dia, Kalimalang akan memiliki sempadan saluran sebagai ruang publik di tengah kota yang tertata dan terpelihara baik. Revitalisasi dan penataan sempadan saluran Kalimalang dilakukan pada 2019 hingga 2020 mendatang.
Tahun ini, revitalisasi Kalimalang akan terfokus pada pembangunan bagian luar badan air yang meliputi taman seni, taman timur, dan promenade sejarah.
Sedangkan pada 2020 akan dibangun zona bermain anak, kolam dangkal anak, ruang ngariung, taman flora musiman, tanggul penahan tanah, jalan inspeksi, taman lampu, dan jembatan penyeberangan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun ini telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,6 miliar dan pada 2020 mencapai Rp26 miliar.
Linda memastikan penataan sempadan saluran Kalimalang tidak akan mengganggu pemeliharaan sumber air dan dilakukan sesuai regulasi dengan harapan meningkatkan kepedulian masyarakat Bekasi akan fungsi dan kelestarian sumber daya air.
"Kami berharap masyarakat tidak lagi membuang sampah dan limbah ke saluran Kalimalang," imbuhnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana mengingatkan warga atau pengunjung ikut menjaga kebersihan area Kalimalang saat area itu telah menjadi lokasi wisata.
"Ini akan bagus ya punya lokasi wisata luar biasa. Revitalisasi ini akan menjadi tempat wisata dan menimbulkan kesan indah di masyarakat. Tapi ingat sampahnya, jangan sampai sampah mencemari Kalimalang ini," sebutnya Yayan.