Sekitar medio 70-an, atau tepatnya pada 1972, Darmo Hadipranoto memulai secara serius bisnis es krim dengan mendirikan CV Pranoto. Bisa ditebak, pada awal merintis usaha ini, es krim buatan CV Pranoto tersebut hanya memiliki skala produksi yang tergolong kecil. Maklum saja, ‘pabrik’ awal kepunyaan Darmo itu cuma memanfaatkan sejumlah lahan di garasi rumah miliknya yang berlokasi di Jalan Gombong Sawah Surabaya, Jawa Timur.
Ketekunan Darmo membuahkan hasil. Es krim yang diberi lebel brand Campina itu mulai dikenal dan menjadi es krim favorit bagi masyarakat Kota Pahlawan. Setahun berselang, Campina langsung melejit menjadi salah satu pionir produsen es krim yang cukup disegani. Alhasil, kabar itu sampai ke telinga Gubernur Jawa Timur kala itu H.M Noer, yang kemudian menyambangi site produksi perusahaan pada 1973 sekaligus meresmikan pabrik tersebut.
Perlahan tapi pasti, legitimasi dan kredibilitas Campina sebagai pemain utama industri es krim mulai menjalar dalam skala nasional. Kuncinya sederhana. Campina selalu menghadirkan produk-produk istimewa dari bahan alami dan higienis.
IKLAN INFOBRAND.ID
Melalui konsistensi, Campina membuktikan dengan gamblang hukum ekonomi yang menyebut kualitas produksi akan berbanding lurus dengan demand market. Akhirnya, dengan semakin melonjaknya permintaan pasar, Campina pada 1982 memutuskan untuk pindah ke sentra produksi yang lebih representatif ke wilayah Rungkut, Surabaya.
Pada tahun yang sama pula, Campina membuat langkah strategis dengan menggandeng pemodal eksternal Sabana Prawirawidjaja (PT Ultrajaya Milk Industry) untuk masuk kedalam jajaran pemegang saham. Keputusan tersebut diambil sebagai upaya perwujudan visi menjadi produsen es krim terbesar di Indonesia.
Siapa sangka, manuver bisnis Darmo Hadipranoto kelak menjadikan perusahannya menjadi leader dalam industri makanan dan minuman segmen es krim di Tanah Air dengan market share mencapai 20%.
Hari ini, Campina telah bertransformasi menjadi salah satu perusahanan modern dengan status kepemilikan publik. Ditandai melalui listing di Bursa Efek Indonesia pada 19 Desember 2017 dengan saham ditawarkan Rp330 per lembarnya. Total, Campina menawarkan saham perdana 885 juta lembar atau 15,04% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Hasilnya, dana segar sebesar Rp292 miliar berhasil dihimpun dari market.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun INFOBRAND.ID, Rp260 miliar dana hasil IPO tersebut digunakan untuk pelunasan utang pokok perusahaan. Sisanya, digunakan oleh CAMP, tiker emiten Campina, sebagai tambahan modal kerja.
IKLAN INFOBRAND.ID
Tahun ini, Campina mematok target cukup ambisius dengan membidik pertumbuhan revenue mencapai 10%. Direktur Campina Adji Andjono beberapa waktu lalu mengungkapkan kepada INFOBRAND.ID bahwa perseroan cukup optimistis dalam mengarungi bisnis pada sepanjang 2019.
“Tahun ini sebenarnya kami perkirakan penjualan akan naik dikisaran 7% sampai dengan 8%. Namun, kami berharap semoga saja bisa tumbuh dua digit,” paparnya.
Dalam catatan Adji, ruang pertumbuhan industri es krim di Tanah Air cukup terbuka lebar. Pasalnya, dengan valuasi market yang mencapai Rp4 triliun, bisnis ini menjanjikan ceruk pasar yang belum sepenuhnya tergarap optimal.
Berdasarkan data yang dibagikan oleh bos Campina tersebut, tingkat konsumsi es krim masyarakat Indonesia perkapita baru menyentuh angka 0.6 liter dalam satu tahun (2017). Padahal, negara tetangga Singapura mampu menghabiskan 5,3 liter es krim dalam satu tahun untuk setiap individunya.
“Namun unik, terjadi anomali dalam pertumbuhan pasar es krim, khususnya di Asia Tenggara. Indonesia yang tingkat konsumsinya tergolong rendah, memiliki rate growth tertinggi dengan angka 8,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi Singapura yang hanya 2%,” imbuhnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Dari sisi kinerja, pada sepanjang 2018 Campina berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp61 miliar atau naik 42% dibandingkan dengan periode yang sama 2017. Adapun, dari penjualan bersih juga tercatat tumbuh sekitar 1,7% menjadi Rp961 miliar.
Kinerja gemilang perusahaan yang dirintis oleh Darmo Hadipranoto itu tak lepas dari konsolidasi seluruh elemen perseoran dalam menjaga kualitas dan kredibilitas selama berkecimpung dalam industri es krim. Pekan ini, tepatnya pada 22 Juli lalu, Campina merayakan hari jadinya yang ke-42. Dengan segala upaya transformasi di era digital, Campina mencoba selaras dengan perkembangan kekinian. Selamat Ulang Tahun Campina!
