INFOBRAND.ID-Pada tahun 2045, Indonesia diprediksi akan menikmati bonus demografi, dengan sekitar 70% penduduknya berada dalam usia produktif (15-64 tahun). Yan Ardhianto Handoyo, Faculty Head Sequis Quality Empowerment, STAE, menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda agar menjadi generasi emas yang cerdas, bermoral baik, dan mapan secara finansial demi mewujudkan cita-cita bangsa.
Namun, tantangan serius yang dihadapi saat ini adalah maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal dan judi online. Keduanya menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat dan menghambat kesejahteraan ekonomi jangka panjang.
Pinjol ilegal menawarkan akses pinjaman cepat dan mudah, tetapi membawa bunga tinggi dan denda tidak transparan. Satgas OJK melaporkan bahwa sejak 2017 hingga Maret 2024, mereka telah menghentikan 7.576 entitas pinjol ilegal, namun masyarakat tetap rentan terjebak dalam utang yang sulit dilunasi. Pinjol ilegal sering kali mengintimidasi peminjam, yang mengakibatkan masalah keuangan hingga gangguan kesehatan mental.
Judi daring semakin marak karena kemudahan akses melalui gawai dan tidak memerlukan interaksi langsung. Pada Januari 2024, Kominfo telah memutus akses ke lebih dari 800 ribu konten judi online. Meski begitu, akses ke situs judi ilegal tetap ditemukan dan semakin memperparah masalah utang masyarakat, karena banyak orang meminjam dana dari pinjol untuk berjudi.
Yan menegaskan bahwa literasi finansial dan digital sangat penting untuk menghindari bahaya pinjol dan judi daring. Kondisi finansial yang buruk dapat menghalangi akses pendidikan yang layak, memperburuk masalah sosial, serta meningkatkan angka pengangguran dan kriminalitas.
Generasi muda harus dibekali dengan pengetahuan finansial agar mampu mengelola pendapatan, menabung, dan berinvestasi secara bijak. Menghindari keputusan impulsif, seperti mengambil pinjaman untuk keperluan konsumtif, menjadi langkah awal dalam mencapai kesejahteraan finansial.
Rekomendasi untuk Pengelolaan Keuangan
- Menyusun prioritas anggaran: Utamakan kebutuhan pokok dan alokasikan dana darurat.
- Berinvestasi jangka panjang: Fokus meningkatkan aset dan melindungi diri dengan asuransi.
- Memilih gaya hidup hemat: Membiasakan diri dengan hidup sederhana akan meminimalkan risiko utang.
Sequis juga menekankan pentingnya asuransi jiwa dan kesehatan sebagai bagian dari mitigasi risiko finansial. Produk seperti Sequis Q Infinite MedCare Shield menawarkan perlindungan dengan premi terjangkau dan manfaat hingga Rp12 miliar per tahun.
Utang di lembaga keuangan tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Skor kredit yang buruk dapat menghambat akses kredit seperti KPR dan mempengaruhi proses rekrutmen kerja. Selain itu, data pribadi yang disalahgunakan oleh pinjol ilegal berisiko menimbulkan pencurian identitas.
Sequis turut mendukung Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 yang digagas oleh OJK, dengan tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif.” Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, memperkuat ketahanan finansial masyarakat, dan mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berpeluang mencetak generasi emas yang tangguh, bebas dari jeratan utang, dan siap menyongsong bonus demografi tahun 2045.