JAKARTA, INFOBRAND.ID - PT Pegadaian (Persero) terus melakukan penyempurnaan di era digital. Berbagai strategi khusus pun dikerahkan untuk bisa membangun image di mata publik yang tentunya dapat juga mempengaruhi peningkatan kinerja perusahaan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian (Persero), Basuki Tri Andayani dalam keterangannya kepada INFOBRAND.ID baru-baru ini di Jakarta. Menurutnya, peran Public Relations (PR) menjadi hal yang sangat penting dalam membangun citra atau image perusahaan di mata publik.
“Peran utama PR adalah menyampaikan informasi secara transparan, benar, adil, dan bertanggung jawab kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) sehingga citra perusahaan tetap terjaga dan terus meningkat,” ujar Basuki.
IKLAN INFOBRAND.ID
Basuki menyampaikan, pihaknya saat ini masih memanfaatkan media mainstream seperti media cetak dan elektronik sebagai bagian dari strategi PR yang diterapkannya. Sementara untuk digitalnya sendiri, pihaknya terus meningkatkan teknologi informasi melalui media online, website, dan media digital lainnya.
“Kami juga mengoptimalkan pemanfaatan media sosial seperti facebook, Instagram, youtube, twitter dan sejenisnya. Kami juga terus menjalin hubungan yang baik dengan media, influencer dan masyarakat pada umumnya,” tambahnya.
Selain itu, Basuki juga menjabarkan beberapa aspek yang merupakan unsur pembentuk citra dan reputasi perusahaan, mulai dari kemampuan finansial, mutu produk dan pelayanan, fokus pada pelanggan, keunggulan dan kepekaan SDM, reliability, inovasi, tanggung jawab lingkungan, tanggung jawab sosial serta penegakan Good Corporate Governance (GCG).
Kinerja Pegadaian
Sepanjang 2019, Pegadaian telah berhasil menorehkan kinerja yang sangat positif dari berbagai aspek. Misalnya dari jumlah nasabah yang tercatat telah tumbuh 30,3% dengan 13,86 juta dibanding tahun 2018 yang hanya 10,64 juta jumlah nasabah.
Begitu juga dari omset pembiayaan yang telah tumbuh 10,8% mencapai Rp145,6 triliun pada 2019 dari Rp131,4 triliun pada 2018 lalu. Sementara Out Standing Loan perseroan tumbuh 23,3% dengan Rp50,4 triliun pada 2019 dari Rp40,9 triliun pada 2018. Terakhir dari segi aset dan laba bersih yang dimana masing-masing mencatat pertumbuhan 23,7% dan 12,0% dengan Rp65,3 triliun dan Rp3,1 triliun dari Rp52,8 triliun dan Rp2,8 triliun.
IKLAN INFOBRAND.ID
Melihat pencapaian yang luar biasa di tahun 2019, perseroan pun optimis target di tahun 2020 dapat tercapai. Dimana perusahaan pelat merah ini mematok target mencapai 14,80 juta jumlah nasabah, Rp158,9 triliun omset pembiayaan, Rp54,5 triliun Out Standing Loan serta Rp71,7 triliun untuk aset dan Rp3,3 triliun laba bersih.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja perusahaan meliputi; pengembangan fitur produk dan peluncuran produk baru, digitalisasi proses bisnis dan administrasi, perluasan saluran distribusi dengan sistem keagenan, penggunaan aplikasi pegadaian digital, sinergi dan kolaborasi bisnis dengan instansi pemerintah, BUMN, swasta, perguruan tinggi, komunitas dan asosiasi serta pelaksanaan program employee get customer.
“Hal-hal tersebut tentunya akan berdampak pada pertumbuhan jumlah nasabah dan kinerja operasional maupun keuangan perusahaan,” jelasnya.
Selain itu, pertumbuhan berlanjut pada capital expenditure (capex) atau belanja modal untuk IT dan digital. Dimana sepanjang 2019 tumbuh 179,6% mencapai Rp179 miliar dari Rp64 miliar pada 2018.
“Sementara untuk target capex di tahun 2020 sendiri kita patok mencapai Rp320 miliar,” tutup Basuki.
