Di era digitalisasi seperti saat ini, timbul satu isu khusus yang sangat spesifik yakni seberapa besar pengaruhnya suatu brand atau merek melakukan proses digital marketing. Pasalnya, banyak brand di Indonesia yang sudah mulai gencar melakukan strategi digital marketing. Lantas, perlukah brand melakukan hal ini? Jika perlu seperti apa dampak dan pengaruhnya? Kali ini, infobrand.id telah menjawabnya melalui pengamat senior sekaligus CEO dan Lead Consultan dari Paramount Consulting, Suhartono Chandra.
Menurut pria yang akrab disapa Hartono ini, Pertama-tama perlu dipahami dulu bahwa digital marketing mencakup SEO atu SEM; Pay Per Click; Digital Display Advertising; Email Marketing; Social Media Marketing; dan Mobile Marketing. “Di era saat ini dimana kemajuan teknologi informasi begitu luar biasa marketing sudah berubah. Kalau dulu disebut push marketing, yaitu pengelola merek memborbardir target marketnya dengan iklan supaya dikenal atau agar mereknya digunakan, dan lain-lain. Sekarang sudah berubah menjadi pull marketing, yaitu kendali dipegang oleh konsumen,” katanya kepada infobrand.id
Pria lulusan S2 Marketing ini melanjutkan, ketika konsumen memerlukan sesuatu barang atau informasi maka barulah mereka yang mencari (searching). “Nah, pada saat itu pastikan merek kita eksis. kedua, era digital memberikan kemudahan dan kecepatan bagi pengelola merek mengembangkan merek dengan biaya relative lebih murah dibanding media konvensional. Ketiga, era saat ini memberikan jangkauan yang jauh lebih luas. Itulah tiga alasan mengapa saat ini digital marketing sangat penting bagi sebuah brand,” jelasnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Lantas, konsep digital marketing ini apakah harus dilakukan oleh brand-brand yang baru atau harus juga dilakukan oleh brand-brand yang namanya sudah dikenal luas oleh masyarakat? Hartono menjelaskan, Perlu dilakukan oleh brand-brand yang baru dan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. “Bagi brand, malah suatu keharusan agar brand tersebut dikenal luas dengan cepat dan dengan biaya yang jauh lebih murah. Bagi brand yang sudah dikenal luas juga tetap perlu karena agar brand mereka tidak pudar oleh agresifitas brand-brand baru,” jelasnya.
Kemudian, apakah digital marketing mutlak harus dilakukan oleh setiap brand atau merek saat ini? Ataukah masih bisa melakukannya dengan menerapkan offline marketing seperti penyebaran brosur dan lainnya? Hartono menjawab, digital marketing tidak mematikan marketing konvensional. Keduanya dibutuhkan.
“Justru jika digunakan secara Bersama-sama dampaknya terhadap merek kita akan lebih besar. Tetapi penggunaan digital marketing mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan marketing konvensional. Contohnya email marketing mengurangi biaya untuk direct maili. Selain lebih murah biayanya email marketing bias memberikan informasi yang akurat, seperti berapa yang buka, berapa yang buka dan baca. Kita juga bias menyiapkan surat berikutnya secara otomatis. Dimana hal-hal tersebut tidak bisa diketahui jika surat dikirim secara manual. Dan tidak perlu membayar ongkos kirim,” tutupnya.
