Sebagai kelanjutan dari kampanye digital Mana Indonesiamu oleh Teh Javana yang telah sukses menjangkau ribuan entries selama 2015 hingga 2016 lalu, Teh Javana, teh cita rasa asli Indonesia produksi Wings Food, secara resmi luncurkan kampanye Aku BerIndonesia pada momen Hari Kelahiran Pancasila. Kampanye “Aku BerIndonesia” digagas karena keprihatinan Teh Javana atas masih adanya anak bangsa yang belum sadar atas nilai-nilai positif tentang Indonesia dan yang membanggakan sebagai orang Indonesia. Sebelumnya, sejak keluarnya Teh Javana tahun 2015, merek ini kampanyekan semangat ManaIndonesiamu yang mengajak orang Indonesia untuk mengetahui potensi bangsanya yang telah diakui di dunia internasional, tetapi kurang dikenal di negaranya sendiri.
“Pada 2017 ini, Aku BerIndonesia ajak masyarakat untuk menunjukkan keIndonesiaannya dalam bentuk nyata melalui 3 pilar utama yaitu, Aku Berbicara Indonesia yang menampilkan Indonesia dalam cara bertutur dan penyampaian pemikiran, Aku Bersikap Indonesia yang mencerminkan Indonesia dalam bertingkah laku Indonesia kepada sesama, jujur, ramah dan melestarikan nilai budaya, dan Aku Bernilai Indonesia yang mengajak kita untuk menjaga nilai nilai keIndonesiaan kita seperti kerukunan berbangsa, beragama, toleransi, dan menjunjung tinggi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Melalui kampanye ini, Teh Javana mengingatkan seluruh masyarakat terlebih generasi muda untuk menunjukkan identitas kita akan nilai luhur Indonesia yang sebenarnya dan tercermin dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Aristo Kristandyo, Group Head of Marketing Beverages Wings Food.
Pada peluncuran Aku BerIndonesia di Gedung Arsip Nasional, Teh Javana adakan media talkshowyang membahas keIndonesiaan masyarakat masa lalu hingga keIndonesiaan generasi milenial masa kini bersama Yapi Panda Abdiel Tambayong atau yang lebih dikenal dengan Remy Sylado, sejarawan dan budayawan senior Indonesia. “Dari asal katanya saja, nama Indonesia itu berarti beragam. Sehingga miris rasanya jika melihat masyarakat kini yang kurang menghargai perbedaan. Kita semua terutama generasi muda Indonesia harus belajar dari masa lalu. Contohnya adalah perilaku masyarakat dulu yang lebih menerima pluralisme, terlihat dari perdamaian antar agama dan ras yang menghasilkan keanekaragaman agama dan budaya yang kita kenal hingga saat ini. Jika dibandingkan dengan masyarakat kini yang kerap mudah terprovokasi hingga terpecah hanya karena hoax, sungguh tidak merepresentasikan Indonesia yang sesungguhnya. Padahal Pancasila yang merupakan dasar negara kita secara jelas menyatakan ‘Persatuan Indonesia’ pada sila ketiga,” ujar Remy.
IKLAN INFOBRAND.ID
Melihat adanya perubahan bicara, sikap dan nilai bangsa Indonesia antara dulu dan sekarang, Teh Javana yang merupakan minuman generasi saat ini tergerak mengajak konsumennya bertindak nyata untuk Berbicara, Bersikap, dan Bernilai Indonesia. “Setelah belajar dari apa yang telah terjadi di masa lalu, saatnya kita membuka mata dan memperbaiki diri di masa kini. Fakta-fakta perubahan perilaku dari masa ke masa menggerakan kami pihak swasta untuk turut serta berpartisipasi mengasah keIndonesiaan generasi muda kita yang tergerus modernisasi. Perubahan itu baik dan harus ada, namun ada baiknya juga masih berpegang pada nilai terdahulu yang baik dan masih bisa diterapkan saat ini,” ujar Aristo.
“Tidak ada yang tidak berharga dari pelajaran masa lalu. Melestarikan masa silam merupakan bagian dari proses untuk kita menuju hal baru yang lebih baik. Mari generasi muda, tanpa menunda lagi, namun sekarang di momen kelahiran Pancasila ini kita bersama bertindak nyata bernilai Indonesia, Aku BerIndonesia!” ajak Remy Sylado.
Merupakan tantangan besar bagi Teh Javana untuk bersaing di tengah pasar teh siap minum di Indonesia yang sangat ketat. Guna meningkatkan awareness dan menjangkau generasi muda yang merupakan 52% dari konsumen teh siap minum, Teh Javana berupaya menonjol di antara pemain lama yang semakin kuat hingga pemain baru yang terus menjamur dengan cara mengerti karakter target audience. “Menurut Inventure dan Middle Class Institute, generasi milenial itu mencintai brand story, mereka menyukai cerita yang mengemas sebuah produk atau layanan. Ketika produk memiliki cerita yang keren, maka kaum milenial begitu passionate membincangkan dan menyebarkannya ke friends, fans, followers. AKU BERINDONESIA merupakan salah satu upaya Teh Javana untuk merangkul konsumen muda. Aku BerIndonesia akan dituangkan ke dalam berbagai macam digital activation, seperti website dan social media yang juga akan dilanjutkan dengan on ground activation seperti kegiatan campus to campus. Kami harap Aku BerIndonesia dapat membawa dampak positif dan semangat baru bagi anak muda Indonesia untuk mencintai bangsanya dan mencintai keberagaman karena ini adalah warisan luhur dari pendiri bangsa kita,” tutup Aristo.
Pada kesempatan ini pula, Wings kembali adakan event tahunan Wings Journalist Award, yaitu apresiasi bagi jurnalis yang telah menghasilkan karya tulis mengenai Wings beserta produknya selama tahun 2016 yang lalu. Perlombaan jurnalis ini terdiri atas kategori Best Brand Activation Coverage, Best Business Feature, Best Lifestyle Feature, Best Parenting Educational, Best CSR Feature dan Best Blog Writing. Dalam menilai 6 kategori ini, karya tulisan jurnalis dan bloggers selama tahun 2016 dinilai oleh 3 orang jurnalis senior sebagai juri yaitu Johanes Heru Margianto (Redaksi Kompas.com), Daru Priyambodo (Redaksi TEMPO) dan Suwarjono (Ketua Aliansi Jurnalistik Independen). Keputusan dewan juri adalah mutlak dan pihak Wings tidak ikut ambil bagian dalam hal penilaian.
