INFOBRAND.ID – Tak bisa dipungkiri kalau nama Terminix sudah cukup populer di dunia digital. Sebagai pelopor usaha pengendali hama dan rayap terbesar di dunia, merek yang berdiri sejak 1927 silam di Amerika Serikat ini telah sukses membangun engagement melalui sosial media dengan karakter kartun yang masih menjadi andalannya sampai saat ini.
Berkat keterpopulerannya di dunia digital, tak heran kalau Terminix berhasil menyabet penghargaan Indonesia Digital Populer Brand Award (IDPBA) sebanyak empat kali berturut-turut sejak 2016 lalu.
Sulkifly Baro selaku Residential Manager Terminix mengatakan, pihaknya akan terus membangun engagement dengan lebih banyak memberikan edukasi kepada calon pelanggannya melalui tema-tema tertentu.
“Misalnya seperti pengendalian demam berdarah melalui metode yang berbeda dengan kompetitor, yaitu dimana penggunaan misting dan larvasida bukan lagi menggunakan fogging. Begitu juga dengan hari-hari besar. Dimana Terminix juga selalu update seperti Hari Raya Nyepi, Tahun Baru China dan lainnya,” ujar Sulkifly melalui surat elektronik yang masuk ke meja redaksi INFOBRAND.ID, Minggu (17/3/2019).
Untuk membuat citra positif dan membangun loyalitas konsumen di sosmed, lanjut Sulkifly, pihaknya telah menyiapkan strategi khusus, misalnya seperti membuat kuis-kuis berhadiah, memperkenalkan lagu “Nyamuk Nakal” versi Terminix, Promosi RBT Nyamuk Nakal Terminix, Promoxi E-Money Terminix dan lain-lain.
“Tak bisa dipungkiri juga akan selalu ada yang complaint. Tapi bagi kami, complaint adalah reward untuk terus memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi,” jelasnya seraya mengatakan respon dari setiap inputan pelanggan akan menjadi bahan untuk meningkatkan layanan prima bagi Terminix.
Kedepannya, Terminix akan terus mensosialisasikan capaian-capaian perusahaan kepada konsumen. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan persepsi positif dari konsumen. Selain itu, pihaknya juga akan terus melakukan inovasi penjualan melalui E-Commerce sehingga memudahkan konsumen dalam bertransaksi.
“Kami akan selalu memperbarui inovasi system, misalnya seperti CRM system untuk memudahkan pelanggan mengakses Terminix dan secara internal perbaikan database melalui system cloude untuk mempercepat layanan kepada pelanggan,” tutup Sulkifly.
Sekedar informasi, Terminix yang berdiri sejak 1927 di Amerika Serikat merupakan salah satu perusahaan pengendali hama dan rayap terbesar di dunia, dengan lebih dari 2.8 juta pelanggan di 22 negara dunia.
Pada Tahun 1995, PT Agricon membeli waralaba Terminix. Kemudian pada Desember 2002, berdirilah PT. Agricon Putra Citra Optima (APCO). Sebagai partner internasional dengan pertumbuhan tercepat, PT. APCO kemudian dipercayai oleh ServiceMaster memegang lisensi terminix untuk Malaysia. Singapura, dan Brunei Darussalam. [ded]