INFOBRAND.ID, JAKARTA - Masuknya Terra Charge ke pasar Indonesia semakin memanaskan kompetisi di sektor Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang diharapkan akan memacu pertumbuhan adopsi kendaraan listrik (EV) di tanah air, menurut Yannes Martinus Pasaribu, seorang pakar otomotif.
Menurut Yannes, kehadiran perusahaan asal Jepang ini akan memperketat persaingan di pasar SPKLU. Ini diperkirakan akan merangsang inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan menghadirkan harga yang lebih bersaing bagi konsumen.
"Dengan bertambahnya merek SPKLU, persaingan akan semakin ketat. Ini akan memacu inovasi, meningkatkan layanan, dan memberikan harga yang lebih kompetitif," kata dia dikutip Antara, Kamis (22/8/2024).
Terra Charge diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur pengisian daya di Indonesia, yang pada gilirannya akan mengurangi kekhawatiran konsumen mengenai jarak tempuh kendaraan listrik, salah satu kendala utama dalam adopsi EV.
Dengan meningkatnya jumlah pilihan SPKLU, Yannes menambahkan, konsumen kini memiliki lebih banyak opsi sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Keberadaan lebih banyak SPKLU akan mempercepat pembangunan infrastruktur, mengurangi kekhawatiran terkait jangkauan terbatas, dan memberikan konsumen lebih banyak pilihan," tambahnya.
Kehadiran Terra Charge di pasar Indonesia juga dianggap sebagai sinyal positif untuk industri kendaraan listrik nasional. Ini menunjukkan adanya kepercayaan investor terhadap potensi pasar EV di Indonesia dan merupakan langkah penting dalam mempercepat transisi menuju kendaraan listrik berbasis baterai (BEV).
"Secara keseluruhan, ini adalah indikasi baik, mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi pasar EV di Indonesia dan mempercepat transisi ke BEV," ujar Yannes.
Yannes juga yakin bahwa dengan semakin banyaknya pemain swasta di sektor ini, ekosistem EV di Indonesia akan mendapatkan dorongan yang positif, menjadikan persaingan pasar SPKLU lebih dinamis dan menguntungkan bagi konsumen.
Pada Selasa (20/8), Terra Charge memperluas operasionalnya dengan meluncurkan layanan pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia. Perusahaan ini telah memiliki lebih dari 8.000 SPKLU di Jepang dan berencana untuk menambahkan lebih dari 1.000 SPKLU di kota-kota besar Indonesia hingga akhir 2025.
Menurut data PT PLN (Persero) pada April 2024, terdapat 1.380 unit SPKLU di 956 lokasi di Indonesia. Sebagian besar infrastruktur SPKLU terpusat di Pulau Jawa, dengan 966 unit di 656 lokasi.
“Pemerintah perlu mengambil peran aktif dalam regulasi dan pengawasan untuk memastikan persaingan yang sehat, akses yang merata, standar yang konsisten, dan perlindungan terhadap kepentingan publik,” tambah Yannes.