Produsen makanan ringan berjenis waffle, Waffelicious, semakin berjaya dalam kancah bisnis F&B di Indonesia. Terbaru, brand yang berdiri pada 2012 tersebut sukses meraih penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Award (IDPBA) 2019 yang diselenggarkan oleh TRAS N CO bekerja sama dengan FRANCHISEGLOBAL.COM.
Bisnis waralaba yang dimiliki oleh Hendy Tanaka itu dinilai sebagai merek waffle paling dikenal masyarakat di ranah maya.
“Kami senang dan berterima kasih atas penghargaan yang diberikan. Ini sekaligus pembuktian bahwa Waffelicious digemari khalayak yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Untuk menggenjot eksistensi, Waffelicious disebut Hendy menerapkan beberapa strategi, diantaranya adalah beriklan pada sejumlah media sosial, publikasi melalui media cetak, dan lain-lain.
“Selain itu kami juga tetap menjaga kualitas secara prima. Itu adalah kunci kami dalam meraih keberhasilan dan kesuksesan bisnis,” tuturnya.
Kepopuleran Waffelicious dapat bukan hanya isapan jempol. Berdasarkan penilaian, penghasil produk makanan yang digandrungi masyarakat Eropa itu memiliki ribuan fans dan pengikut di Facebook maupun Instagram. Tak ayal, Waffelicious kerap kali menjadi perbincangan netizen di Tanah Air. Belum lagi jika menengok fakta bahwa brand ini dicari 880 orang setiap bulannya di internet.
“Kedepan kami akan menghadirkan inovasi terbaru melalui penyediaan menu minuman. Konsep dan modelnya saat ini sedang dalam tahap pematangan. Diharapkan, awal tahun depan sudah mulai running,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Waffelicious saat ini telah memiliki 140 gerai yang sebagian besar tersebar di Jakarta. Dari jumlah tersebut, belasan diantaranya merupakan cabang yang dioperasikan oleh perusahaan pusat.
“Setiap tahun kami menargetkan setidaknya dapat menambah dua cabang baru. Adapun untuk penambahan cabang yang dioperasikan oleh mitra, kami mengembalikan pada mekanisme pasar. Apabila banyak yang ingin join, maka akan semakin banyak pula outlet yang hadir,” imbuhnya.
Sementara itu dari sisi nilai investasi, pemodal hanya perlu mengeluarkan dana Rp45 juta untuk gerai yang berlokasi di Pulau Jawa. Kemudian, Rp50 juta untuk cabang di luar Pulau Jawa. Nantinya, para mitra bisnis akan mendapatkan support pelatihan SDM, sejumlah peralatan operasional, dan juga bahan baku.
“Harga itu di luar anggaran sewa tempat, karena post tersebut masuk kedalam biaya operasional yang ditanggung oleh mitra,” tutupnya.