JAKARTA, INFOBRAND.ID - Perkembangan teknologi digital terus mendorong pertumbuhan ekosistem bisnis di ranah internet. Salah satu saluran yang terus berkembang adalah payment gateway, yang semakin mudah digunakan dan menawarkan beragam pilihan.
Dalam penggunaannya, payment gateway tidak hanya digunakan oleh marketplace maupun pedagang besar berbentuk korporasi, tapi juga semakin banyak digunakan oleh pedagang kecil di level Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM.
Semakin banyaknya pengguna payment gateway bahkan diyakini menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi. Namun, agar berkembang semakin baik, ada banyak hal yang perlu diakselerasi.
Apa saja, berikut 5 tren akselerasi digital yang perlu diperhatikan, yang terungkap dalam webinar edukasi berjudul “Akselerasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia”, yang dihadiri oleh Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia.
- Memperluas Jangkauan Konsumen
Pandemi Covid-19 telah mengubah pola perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi, baik di sisi konsumen maupun merchant. Tercatat, terjadi kenaikan jumlah konsumen digital hingga 21 juta selama pandemi. Menariknya, 72% dari konsumen baru ini berada di luar kota-kota besar. Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha masa kini untuk memperluas jangkauan ke daerah-daerah non-urban. Perluasan ini bisa dilakukan lebih mudah melalui kanal-kanal penjualan online yang kini banyak tersedia.
- Transformasi Digital
Di tengah banyaknya tantangan yang disebabkan pandemi, transformasi digital menjadi kunci untuk bisa mempertahankan dan mengembangkan usaha lebih jauh. Menurut riset Google, Temasek & Bain Company tahun 2021, tercatat bahwa hampir semua (98%) merchant digital telah menerima pembayaran digital dari para pembeli. Ini berarti, untuk bisa semakin memajukan usahanya, para pelaku UMKM perlu untuk membekali usaha dengan pembayaran digital yang komprehensif, aman, dan praktis digunakan.
- Akselerasi pembayaran digital
Menurut data Bank Indonesia, transformasi digital perbankan, pembentukan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD), dan pesatnya inovasi diperkirakan akan terus mendorong akselerasi pembayaran digital. Pada tahun 2022, penggunaan sistem perbankan digital (digital banking) diperkirakan meningkat menjadi Rp48,6 ribu triliun dari Rp40 ribu triliun pada tahun 2021. Sementara itu, penggunaan uang elektronik berpotensi naik hingga Rp337 triliun dari Rp289 triliun tahun lalu.
- QRIS Menjadi Metode Pembayaran Unggulan bagi UMKM
Pada tahun 2022, kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia berupaya untuk mempercepat integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital, dengan meningkatkan adopsi QR untuk semua pelaku bisnis. QRIS menjadi metode pembayaran nirsentuh yang memberikan banyak keuntungan bagi UMKM, karena bisa digunakan di toko offline, e-commerce, dan jual-beli melalui media sosial. Selain itu, QRIS juga bisa dicetak di pos, lanyard, struk, mesin EDC, dan sebagainya.
- Beradaptasi dengan Inovasi dan Kolaborasi
Di era serba digital, pelaku UMKM harus memprioritaskan inovasi dan kolaborasi untuk bisa beradaptasi dengan baik di tengah situasi dinamis yang terus berubah. Kehadiran pihak-pihak ketiga ini bertujuan untuk membantu para UMKM agar bisa semakin cepat mengadopsi transformasi digital, baik dalam hal pembayaran, sistem operasional, hingga logistik.(Suci Marifah)