INFOBRAND.ID-Pada 2022, ada momen penting bagi Perum Perhutani. Menginjak usia 61 tahun, BUMN yang memiliki tugas serta wewenang mengelola hutan negara di Jawa dan Madura ini punya tema besar: Perhutani Baru. Realisasinya, tema ini diterjemahkan dalam sejumlah usaha, antara lain hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, pengembangan industri biomassa, nature-based solutions, agroforestry tebu-herbal-porang secara mandiri, restrukturisasi anak usaha, dan rebranding bisnis ekowisata.
Usaha ini sejatinya tidaklah mudah. Contohnya, rebranding bisnis ekowisata. Perhutani mengelola lebih dari 800 titik objek wisata, yang pengelolaannya belum merata. Hanya segelintir destinasi yang terkenal, seperti Coban Talun dan Coban Rais di Kota Batu, serta Patuha Resort Tjiwideij di Bandung.
Menghadapi tantangan bukan hal baru bagi Perhutani. Di sepanjang usianya, beragam kendala telah dijalani. Namun, perusahaan ini tak pernah patah, rebah, dan berguguran seperti daun, dahan, serta ranting pohon yang rapuh. Bak pohon jati yang kokoh, BUMN yang diharapkan bisa mendukung sistem kelestarian lingkungan, sistem sosial budaya, dan perekonomian masyarakat perhutanan ini terus berbenah. Terbukti, tahun ini mereka mengusung tema Perhutani Baru sebagai penanda agility menghadapi era disrupsi yang begitu dinamis.
Dari sisi governance, Perhutani tak henti menyempurnakan diri. Saat ini, seperti diutarakan M. Denny Ermansyah, Direktur SDM, Umum, dan IT Perhutani, kantor pusat Perhutani sudah mendapatkan sertifikasi ISO 37001: 2016 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan, sebagai salah satu bentuk core values “Amanah” yang digariskan Kementerian BUMN (AKHLAK: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Seraya memperkuat hal tersebut, Perhutani juga meningkatkan kapasitas serta kapabilitas SDM. Untuk menjaga kompetensi karyawan, dilakukan sertifikasi Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari. Ini merupakan salah satu bentuk values Kompeten.
Penggemblengan kompetensi ini belakangan dilembagakan lewat Business Management Development Program, sebagai platform menciptakan talenta serta pemimpin dari “kebun sendiri” (creating leaders from within). Dengan program terpadu, “Kebutuhan BOD 50% bisa dipenuhi dari internal, sementara kebutuhan GM/Senior Manager 99% dipenuhi internal,” ujar Denny.
Selain penggemblengan kompetensi, inovasi juga digalakkan. Di Perhutani, penerapan budaya inovasi dilakukan pada setiap satuan kerja. Untuk pengembangan lebih lanjut, Perhutani mengambil kebijakan strategis: riset dan inovasi dikelola Perhutani Forest Institute (PeFI) melalui Departemen Riset & Inovasi dalam bentuk database dan implementasi Innovation Award.