INFOBRAND.ID - Outlet JNE berukuran 9 meter persegi yang menempati lantai satu bangunan dua lantai di Jalan Sultan Agung, Medan Satria, Kota Bekasi, tepatnya di seberang Naga Swalayan Pondok Ungu, terlihat tidak begitu ramai. Tapi siapa sangka dari outlet kecil berukuran 9 meter persegi itu bisa menghasilkan omset Rp30 juta per bulan. Dengan bagi hasil 27% dari omset yang dihasilkan, berarti pemilik outlet mendapatkan penghasilan Rp8.100.000 per bulan.
Ismiyadi pemilik outlet tersebut mengaku omset tersebut merupakan omset minimal per bulan. Artinya bisa lebih, bahkan dalam satu bulan outletnya tak jarang mendapatkan omset hingga ratusan juta rupiah. Untuk omset Rp100 juta per bulan, dengan bagi hasil 27% berarti mendapatkan keuntungan hingga Rp27 juta per bulan.
Telah menjalankan bisnis sebagai agen JNE sejak tahun 2016, pria berusia 45 tahun itu paham betul bagaimana memaksimalkan outletnya yang berada di lokasi strategis, dekat dengan perkantoran dan kasawan industri dan pergudangan itu. Untuk mendapatkan transaksi yang besar, dia tidak hanya duduk santai menunggu konsumen datang, tapi dia aktif mendatangi perkantoran dan pergudangan untuk diajak kerjasama, agar memanfaatkan outlet miliknya untuk aktivitas pengiriman yang sudah menjadi kegiatan rutin perusahaan.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Saya datangin kantor-kantor dan pergudangan untuk kirimkan barang lewat outlet saya. Tapi kalau Cuma ngandelin pelanggan yang datang, sebulan omset tiga puluh juta juga dapet,” ungkap Ismiyadi.
Lebih lanjut Ismiyadi menjelaskan, agar orang mau mengirimkan barang menggunakan outlet yang dia kelola, selain melakukan penawaran kerjasama dengan kantor atau pengelola gudang, juga memberikan layanan penjemputan sehingga kantor maupun gudang yang ingin mengirimkan barangnya tidak perlu repot-repot datang ke outlet miliknya. Selain itu dia juga memberikan potongan biaya pengirimiman, sehingga pengirim juga diuntungkan dibanding melakukan pengiriman di outlet yang lain.
Pola kerjasama seperti itu ternyata juga telah dijalankan oleh pelaku pedagang online. Anto, pemilik toko online Metroplastshop di marketplace terkemuka, mengaku mulai menjalin kerjasama dengan pengelola outlet jasa pengirimkan JNE untuk memudahkan dalam melakukan proses pengiriman. Melalui kerjasama yang dijalin dengan outlet JNE, petugas akan datang setiap ada barang yang harus dikirim.
”Kadang saya sibuk tidak bisa antar ke outlet JNE, saya tinggal ”WA” nanti petugas akan datang jemput paketnya. Untuk pembayaran juga gampang, nanti kalau sudah ada resinya diantar besoknya saat ambil barang lagi,” beber Anto, menceritakan proses pengiriman barang yang dilakukan melalui outlet JNE yang dipilihnya.
Potensi Bisnis Menjadi Agen JNE
IKLAN INFOBRAND.ID
Akibat Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun 2020 telah mendorong aktivitas belanja online dan pengirimkan paket. Kondisi tersebut dirasakan oleh Ismiyadi dan Anto, yang mengaku mengalami peningkatan transaksi sejak pandemi hingga sekarang. Kondisi tersebut tentu saja didorong oleh lahirnya kebiasaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan melalui belanja online.
Bank Indonesia melaporkan, nilai transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2019 nilai transaksi tercatat Rp206 triliun, tahun 2020 tumbuh 29,12% menjadi Rp266 triliun, tahun 2021 melesat 50,75% menjadi Rp401 triliun, dan tahun 2022 tumbuh 18,77% menjadi 476,3 triliun.
Pertumbuhan sektor e-commerce pun memberikan multiplier effect, tidak hanya melahirkan ribuan bahkan jutaan pedagang online di marketplace, tapi juga menjadi pendorong utama pertumbuhan industri logistik dan pengiriman barang, yang menjadi peluang yang sangat besar bisnis agen JNE seperti Ismiyadi. Hingga tahun 2022, JNE telah memiliki setidaknya 8.000 agen yang tersebar di seluruh Indonesia, tumbuh 1.000 agen dari tahun 2020 yang baru mencapai 7.000 agen.
Besarnya potensi bisnis dari sektor e-commerce, merupakan market yang sangat besar dan menjanjikan bagi pelaku bisnis agen JNE. Dengan sistem bagi hasil yang ditetapkan oleh JNE sebesar 22% untuk omset di bawah Rp5 juta per bulan, 25% untuk omset antara Rp5-10 juta per bulan, dan 27% untuk omset lebih dari Rp10 juta, membuat bisnis sebagai agen JNE semakin menggiurkan.
Sistem bagi hasil yang semakin besar bagi agen JNE yang memiliki omset semakin besar, memberikan keuntungan yang semakin besar bagi pelaku agen JNE yang aktif seperti Ismiyadi, yang rajin mencari konsumen untuk meningkatkan transaksi di outlet yang dikelola sehingga mampu membangkitkan penghasilan bulanan yang didapatkan.
Dengan pola kerjasama seperti itu, membuat agen JNE tak hanya sebagai agen jasa pengiriman barang, tapi juga menjadi agen Bangkit Bersama yang sangat dinantikan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pedagang online seperti Anto. #JNE32tahun #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness (***)
