Jakarta, 9 Maret 2021-- Perusahaan pembiayaan bagian dari Akulaku Group, PT Akulaku Finance Indonesia, optimistis terhadap laju pertumbuhan pengguna paylater di Indonesia. Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga mengungkapkan terdapat sejumlah faktor pendukung yang dapat melanjutkan tren peningkatan adopsi paylater di era kebiasaan baru. Salah satunya merupakan pergeseran kebiasaan konsumen yang menjadi serba digital akibat pandemi Covid-19. "Pandemi menjadi salah satu game changer yang mengubah berbagai kebiasaan masyarakat menjadi serba distancing dan digital, contactless, dan cashless. Termasuk dalam hal mengakses layanan keuangan," ujarnya.
Dirinya mengatakan bahwa penggunaan fitur paylater Akulaku semakin diminati bukan hanya karena menjamin kemudahan dalam bertransaksi bagi masyarakat. Namun penggunaan paylater memberikan keleluasaan bagi pengguna layanan dalam mengelola arus kas ketika menghadapi tekanan ekonomi akibat pandemi. Di samping itu, masih cukup tingginya persentase masyarakat unbanked dan underbanked di Indonesia menjadi peluang bagi penyedia layanan paylater untuk dapat menjangkau masyarakat luas.
Terlebih, hal tersebut juga didukung oleh tingginya penetrasi internet yang telah menjangkau hampir 75% populasi dan program penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang menargetkan zero blank spot hingga ke berbagai pelosok. "Kolaborasi yang solid dengan sejumlah mitra platform ecommerce dan perbankan akan dapat mewujudkan komitmen kami untuk mencapai keuangan inklusif di Indonesia," ujarnya. Di tengah tantangan ekonomi akibat pandemi Covid-19, Akulaku telah menghubungkan 6 juta pengguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan melalui fitur paylater yang terintegrasi ke berbagai platform belanja online. Opsi pembayaran menggunakan paylater Akulaku telah terhubung dengan berbagai mitra platform ecommerce teratas di Indonesia, yaitu meliputi Bukalapak, Shopee, BliBli, Tiket, JD.ID serta berbagai mitra platform digital lainnya. 1 Akulaku Finance mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan lebih dari 40% di sepanjang 2020. Sementara rasio non performing financing (NPF) nett.
Akulaku terjaga dengan baik di level 0,05%. Riset Coherent Market Insights memproyeksikan pasar paylater global dapat menyentuh US$33,6 miliar pada 2027 dengan laju pertumbuhan sebesar 21,2% setiap tahun. Sementara pasar paylater negara di Asia Pasifik dapat melaju lebih pesat karena tingginya penetrasi internet dan ponsel pintar yang dinilai dapat membawa perubahan positif pada laju pertumbuhan industri paylater.
###
Tentang Akulaku Group Akulaku Group merupakan penyedia layanan solusi finansial terintegrasi yang meliputi layanan kredit virtual dan marketplace. PT Akulaku Silvrr Indonesia adalah perusahaan marketplace sedangkan PT Akulaku Finance Indonesia merupakan perusahaan pembiayaan yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Akulaku memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi dengan paylater maupun cicilan yang dapat digunakan ketika melakukan pembayaran di dalam aplikasi Akulaku maupun berbagai e-commerce mitra. Saat ini, Akulaku telah tersedia di berbagai merchant offline maupun online seperti e-commerce Bukalapak, Shopee, BliBli, JD.ID dan lainnya serta telah bekerjasama dengan sekitar 120.000 UMKM di Indonesia.