PT Aneka Tambang Tbk. (ANTAM) mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang positif pada periode sembilan bulan pertama tahun 2019 (9M19) dengan capaian laba bersih sebesar Rp561 miliar. Kinerja keuangan yang positif tercermin pula dari capaian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang tumbuh 5% menjadi Rp2,27 triliun pada 9M19 dibandingkan dengan capaian EBITDA periode sembilan bulan pertama tahun 2018 (9M18) sebesar Rp2,14 triliun. Nilai penjualan bersih ANTAM di 9M19 tercatat sebesar Rp24,53 triliun, tumbuh signifikan 23% dibandingkan capaian penjualan 9M18 sebesar Rp19,95 triliun. Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp17,03 triliun atau 69% dari total penjualan bersih 9M19.
Posisi keuangan ANTAM yang solid tercermin pula pada kenaikan corporate credit rating S&P Global ANTAM tahun 2019 dari rating “B-/outlook positive” menjadi rating “B/outlook positive” serta kenaikan peringkat Korporasi dan Obligasi Bekerlanjutan I Tahun 2011 yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dari rating “idA-/outlook stable” menjadi rating “idA/outlook stable” seiring dengan outlook pertumbuhan positif kinerja keuangan dan operasi ANTAM.
Pertumbuhan Kinerja Operasi & Penjualan yang Solid Selama Periode 9M19
IKLAN INFOBRAND.ID
Pertumbuhan positif kinerja operasi dan penjualan komoditas utama ANTAM pada 9M19, tercermin pada volume produksi feronikel yang mencapai 19.052 ton nikel dalam feronikel (TNi). Sejalan dengan capaian volume produksi, penjualan feronikel pada 9M19 tercatat sebesar 19.703 TNi atau naik sebesar 3% dibandingkan periode 9M18 sebesar 19.149 TNi. Penjualan feronikel di 9M19 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTAM, dengan nilai penjualan sebesar Rp3,61 triliun atau 15% dari total penjualan bersih 9M19.
Untuk komoditas emas, pada 9M19 total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 1.485 kg (47.743 troy oz.). Tingkat volume penjualan emas ANTAM tercatat sebesar 26.712 kg (858.810 troy oz.) tumbuh sebesar 19% dibandingkan 9M18 yang mencapai 22.388 kg (719.790 troy oz.). Peningkatan capaian penjualan ANTAM sejalan dengan upaya Perusahaan untuk meningkatkan utilitas pengolahan pabrik pemurnian serta pengembangan pasar emas ANTAM baik domestik dan ekspor.
Pada periode 9M19, volume produksi bijih nikel tercatat sebesar 7,40 juta wet metric
ton (wmt), atau naik sebesar 14% dibandingkan 9M18 yang tercatat sebesar 6,49 juta wmt. Sedangkan volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 5,50 juta wmt, atau naik 34% dibandingkan dengan volume penjualan periode 9M18 sebesar 4,11 juta wmt. ANTAM mencatatkan pendapatan dari bijih nikel pada 9M19 sebesar Rp2,49 triliun tumbuh 31% Year Over Year (YoY). Komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif pada periode 9M19 dengan capaian produksi mencapaI 1,10 juta wmt, naik sebesar 40% YoY dengan volume penjualan bauksit mencapai 1,16 juta wmt atau naik sebesar 68% YoY. Perusahaan mencatatkan pendapatan dari komoditas bauksit sebesar Rp475 miliar, tumbuh 36% YoY.
Proyek Pengembangan Hilirisasi ANTAM
IKLAN INFOBRAND.ID
Proyek kunci ANTAM saat ini yang mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi (Line 1). Hingga periode 9M19 realisasi konstruksi P3FH telah mencapai 98%. Nantinya dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (Line 1) akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel ANTAM sebesar 50% dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar 27.000 TNi menjadi 40.500 TNi per tahun. Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerjasama dengan PT INALUM (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar satu juta ton SGA per tahun (Tahap 1).
Kinerja Saham ANTAM yang Solid Sepanjang Periode 9M19
Sampai dengan periode September 2019 harga penutupan saham ANTAM yang ditransaksikan di PT Bursa Efek Indonesia (IDX) mencapai Rp975 per saham, tumbuh 15% dibandingkan harga penutupan pada bulan September 2018 sebesar Rp845 per saham. Kinerja saham ANTAM sepanjang periode Januari - September 2019 (9M19) yang positif dapat dilihat dari rata-rata volume perdagangan saham ANTAM harian yang mecapai 107,62 juta saham, tumbuh 36% dibandingkan rata-rata volume perdagangan saham harian yang mencapai 79,16 juta saham pada periode Januari - September 2018 (9M18). Rata-rata nilai transaksi harian pada 9M19 sebesar Rp102,95 miliar, tumbuh 52% dibandingkan 9M18 sebesar Rp67,84 miliar.
Saham ANTAM setiap harinya aktif diperdagangkan di BEI, tercatat pada akhir September 2019, jumlah investor yang menginvestasikan sahamnya di ANTAM mencapai 49.903 investor. Saham ANTAM tetap menjadi bagian dari Indeks IDX LQ45 dan Indeks IDX30 yang merupakan kelompok saham dengan tingkat likuiditas tertinggi di IDX.
