Kamis, 22 Mei 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Aqua & Kementerian LHK Kembangkan Skema PJL untuk Jaga Ketersediaan Air Berkelanjutan

Posted by: Alvin Pratama | 21-04-2025 08:55 WIB | 436 views

Aqua & Kementerian LHK Kembangkan Skema PJL untuk Jaga Ketersediaan Air Berkelanjutan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati Aqua Klaten serta Daerah Konservasi di Dusun Gumuk, Mriyan, Boyolali

INFOBRAND.ID-Konservasi sumber daya air merupakan salah satu fokus jangka panjang pemerintah. Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup RI secara konsisten mendorong berbagai upaya konservasi yang terintegrasi, inklusif dan berkelanjutan.

Untuk melihat langsung proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan implementasi skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL) yang dikembangkan oleh Aqua Klaten bersama mitra di Sub DAS Pusur, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Aqua Klaten serta Daerah Konservasi di Dusun Gumuk, Mriyan, Boyolali, Jawa Tengah.

Dalam kunjungannya, Menteri Hanif mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam menjalankan upaya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan di wilayah sub-DAS Pusur.

IKLAN INFOBRAND.ID

IBOS EXPO 2025

Penerapan skema PJL di sub-DAS Pusur yang melibatkan partisipasi aktif multipihak, di mana terjalin kolaborasi yang baik antar kelompok masyarakat seperti Pusur Institute, pelaku industri seperti Aqua, pemerintah Kabupaten Boyolali, serta pemerintah Kabupaten Klaten, membentuk sinergi yang mulus dalam upaya konservasi.

“Konservasi sumber daya alam dari hulu ke hilir sangat penting, karena ekosistem bersifat saling terhubung. Saya berharap skema PJL yang melibatkan berbagai sektor seperti ini dapat di-scale-up dan direplikasi di berbagai wilayah lainnya di Indonesia,” ujar Menteri Hanif dalam keterangan resmi (19/4/2025).

Dalam kesempatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup sekaligus memperkenalkan Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan. Peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi multipihak dalam upaya pemanfaatan sumber daya yang efektif dan berkelanjutan.

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia, mengatakan bahwa aksi kolektif pengelolaan sumber daya air terintegrasi dari hulu hingga hilir yang diinisiasi Aqua mempertegas tekad perusahaan dalam membantu pemerintah menciptakan kelestarian lingkungan.

Menurut Vera, pihaknya menyadari bahwa mendorong keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan yang tertuang dalam pilar kedua Danone Impact Journey, melestarikan lingkungan.

“Untuk mewujudkannya, Aqua konsisten terlibat aktif dalam pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir di sejumlah Daerah Aliran Sungai di wilayah kami melakukan kegiatan operasional, termasuk penerapan pendekatan PJL di sub-DAS Pusur, Klaten. Skema PJL ini memberikan insentif kepada masyarakat yang berperan aktif dalam konservasi sumber daya alam sekaligus memastikan terjaganya ketersediaan air,” Vera menguraikan.

IKLAN INFOBRAND.ID

JASA PRESS RELEASE

PJL mendorong kolaborasi antara industri, masyarakat, dan lembaga untuk menjaga ketersediaan air melalui insentif atas praktik konservasi terintegrasi. Skema ini telah diinisiasi Aqua bersama pemerintah daerah setempat, mitra LSM dan komunitas di berbagai wilayah Sub DAS seperti Cicatih, Jawa Barat; Kedunglarangan, Jawa Timur; Rejoso, Jawa Timur; Ayung, Bali; serta Pusur, Jawa Tengah.

Pendekatan PJL memberikan penghargaan kepada masyarakat yang menerapkan teknik seperti sumur resapan, rorak, pupuk organik, dan agroforestri. Industri berkontribusi melalui dukungan uang dan/atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang, sementara mitra LSM menjembatani koordinasi antar pihak serta menentukan nilai insentif berdasarkan faktor seperti kepemilikan lahan, pola tanam, dan jenis konservasi yang dilakukan.

Agus Irawan, Bupati Boyolali, mengatakan, program ini tidak hanya tentang memberikan insentif, tetapi juga mendorong kesadaran dan praktik pertanian di hulu yang mampu mencegah erosi dan menjaga keseimbangan air tanah di hilir.

Selain berdampak positif bagi ekosistem, program ini juga menguntungkan secara ekonomi. Terlebih, debit mata air di sekitar kawasan konservasi berhasil menunjukkan tren yang lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Kami berharap akan lebih banyak masyarakat dan petani yang terlibat dalam inisiatif ini, serta dapat direplikasi di wilayah konservasi lainnya,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Hamenang Wajar Ismoyo, Bupati Klaten, turut menyampaikan, diibutuhkan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan pelaku industri serta seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.

Aqua bersama Pusur Institute menjalankan upaya konservasi terintegrasi di wilayah sepanjang sub-DAS Pusur. Inisiatif yang telah dijalankan di kawasan hulu termasuk pengembangan Kecamatan Konservasi Tamansari, pembuatan sumur resapan, lubang biopori dan pembangunan Embung Tirta Mulya di Kabupaten Boyolali.

Di kawasan tengah, beberapa upaya yang dilakukan termasuk penerapan pertanian ramah lingkungan serta perbaikan jaringan irigasi, serta di kawasan hilir, program konservasi “Revitalisasi Jogo Toya Kamulyan” bersama Forum Relawan IIrigasi.

“Aqua percaya bahwa upaya keberlanjutan dan bisnis harus terus berjalan secara beriringan. Kolaborasi multipihak menjadi kunci mewujudkan pengelolaan ekosistem sumber daya air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Kami meyakini bahwa upaya yang dilakukan secara konsisten dengan melibatkan banyak pihak dapat meningkatkan kontribusi positif pada pelestarian dan lingkungan yang lebih keberlanjutan,” kata Vera. 

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV