Produsen es krim asal Surabaya, PT Campina Ice Cream Industri Tbk, membukukan kenaikan aset sekitar Rp50 miliar menjadi Rp1,054 triliun pada paruh pertama 2019. Capaian tersebut naik 4,98% dibandingkan dengan tutup buku 2018 yang sebesar Rp1,004 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Bursa Efek Indonesia, peningkatan aset itu ditopang oleh pemenuhan piutang usaha pihak ketiga yang naik menjadi Rp221,32 miliar pada akhir semester I/2019 dari posisi sebelumnya Rp193,45 miliar pada Desember 2018.
Total, aset lancar perseroan adalah sebesar Rp707,77 miliar, tumbuh dari capaian akhir tahun lalu Rp664,68 miliar. Selaras, Aset tidak lancar perusahaan juga melejit dari sebelumnya Rp339,59 miliar menjadi Rp346,29 miliar pada penutupan kuartal II/2019.
Akan tetapi, kinerja moncer entitas dengan kode emiten CAMP dalam pengimpunan aset tidak banyak berpengaruh terhadap perolehan cuan. Tercatat, dalam enam bulan pertama 2019 laba bersih Campina sebesar Rp31,75 miliar. Perolehan itu turun dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan Rp32,47 miliar.
Untuk diketahui, Campina merupakan salah satu pelopor penggunaan lisensi karakter pada produk es krim. Pada akhir semester I/2019 ini, kontrak perjanjian lisensi karakter untuk style guide Avenger Classics dan style guide Spiderman Classics akan berakhir masa berlakunya.
Dalam catatan, kerjasama Campina dengan rumah produksi Walt Disney telah berlangsung sejak 1 Desember 2019. Adapun, pemenuhan biaya royalti lisensi tersebut menggunakan skema 7% yang dihitung berdasarkan nilai total aset setahun.
Selain lisensi Avenger dan Spiderman, CAMP juga tercatat memakai karakter Frozen dengan jangka waktu perjanjian selama dua tahun, terhitung mulai 1 Oktober 2018 hingga 31 Desember 2020.