INFOBRAND.ID, JAKARTA – Sambal telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia, menyajikan rasa pedas yang khas dan menggugah selera dalam berbagai hidangan. Seiring dengan perkembangan tren kuliner global dan semakin populernya masakan Asia di berbagai belahan dunia, sambal tidak hanya menjadi pelengkap lokal tetapi juga merambah pasar internasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren sambal di Indonesia semakin berkembang, dengan konsumen yang semakin menyadari kualitas dan keberagaman rasa sambal. Mereka tidak hanya mencari sambal yang memberikan rasa pedas, tetapi juga yang menawarkan inovasi dalam cita rasa, tekstur, dan kemasan.
Salah satu produsen sambal dengan merek RED1, memahami bahwa untuk menjadi pemain utama di industri sambal yang semakin kompetitif, mereka harus menawarkan lebih dari sekadar rasa pedas yang menggigit.
Oleh karena itu, mereka menghadirkan berbagai inovasi dalam produk sambal mereka, mulai dari sambal dengan teknologi pengolahan canggih hingga produk dengan nilai tambah seperti RED1 Gochujang Halal dan RED1 Tabur Pedas yang unik.
“Dengan pendekatan ini, RED1 tidak hanya berfokus pada memenuhi ekspektasi konsumen lokal tetapi juga siap bersaing di pasar global, menjadikan sambal sebagai salah satu komoditas unggulan yang dapat dibanggakan,” kata Jimmy Pangestoe, Direktur of Sales & Marketing RED1.
Dia menambahkan, RED1 merupakan brand yang dikenal dengan produk sambalnya, memulai perjalanannya pada tahun 2017 setelah melakukan rebranding dari merek sebelumnya, Sambal Megah Sari. Misi utama RED1 adalah menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Berkat capaian yang ditorehkan RED1, tidak mengherankan jika media INFOBRAND.ID dan TRAS N CO Indonesia baru-baru ini menobatkan RED1 sebagai brand asli Indonesia yang unggul melalui apresiasi Brand Indonesia Excellence Award 2024.
Penghargaan ini merupakan sebuah prestasi yang sangat membanggakan bagi mereka. Penghargaan ini diakui karena RED1 berhasil memenuhi kriteria penilaian yang ketat dari Tras and Co. Logo Brand Indonesia Excellence 2024 akan digunakan dalam semua media komunikasi RED1.
“Kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan Brand Indonesia Excellence 2024 dan berkomitmen untuk terus berinovasi dalam proses pengolahan, pelayanan, dan distribusi. Semoga produk RED1 dapat dinikmati oleh seluruh Masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Maria Suparno, Product dan Process Development Manager RED1 menyatakan, RED1 berinvestasi dalam teknologi pengolahan terbaru dan bekerja sama dengan petani lokal Indonesia. Dengan dukungan pelatihan dan penyuluhan kepada petani serta penggunaan teknologi mutakhir, RED1 memastikan bahan baku berkualitas dan proses produksi yang efisien.
“Filosofi branding RED1 berakar dari keyakinan bahwa cabai Indonesia, sebagai salah satu kekayaan alam yang melimpah, memiliki potensi besar untuk ditingkatkan nilainya, dengan pengolahan yang tepat, produk akhir tidak hanya dapat dipasarkan di dalam negeri tetapi juga diekspor ke luar negeri,” paparnya.
Selain itu, lanjut Maria, untuk mengarungi pasar Indonesia yang kompetitif, pihaknya memastikan bahwa bahan baku yang digunakan memenuhi standar kualitas yang ketat. Setiap tahun, RED1 mengadakan pelatihan untuk para pemasok, termasuk petani lokal dan UMKM pengolahan bahan baku.
“Teknologi terbaru yang diterapkan dalam proses pengolahan memastikan cabai dimasak pada suhu tinggi dalam waktu singkat, menjaga cita rasa segar dari cabai,” terangnya.
Ketika disinggung bagaimana strategi pemasaran utama dari RED1, Jimmy menjelaskan, brand-nya fokus pada membangun dan mempertahankan citra merek yang kuat dengan memanfaatkan internet dan platform digital.
“Dengan meluncurkan program reward melalui platform digital pada tahun 2024, RED1 memungkinkan konsumen untuk memantau status order dan tagihan secara real-time serta mendapatkan reward. Hal ini sejalan dengan tren konsumen yang mengutamakan kualitas dan akses cepat informasi,” jelasnya.
Menurut dia, media sosial memainkan peran penting dalam strategi branding RED1. Berbeda dengan banyak brand yang menggunakan third party untuk mengelola media sosial, RED1 memilih untuk menggunakan tim internal.
“Ini memungkinkan RED1 untuk merespons kendala konsumen dengan cepat dan melakukan tindakan korektif yang diperlukan. Media sosial juga menjadi saluran efektif untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan dan menerima umpan balik yang berguna,” tegasnya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi RED1 adalah tetap relevan dengan tren kuliner yang terus berubah. RED1 mengatasi tantangan ini dengan terus melakukan riset dan pengembangan. Contohnya, produk RED1 Gochujang Halal, yang dirancang untuk memenuhi meningkatnya minat terhadap masakan Korea, dan RED1 Tabur Pedas, yang menawarkan inovasi dengan elemen crispy bawang goreng dan rasa pedas ekstrem dari ghost pepper.
RED1, kata dia lagi, memanfaatkan umpan balik konsumen untuk memperbaiki strategi brandingnya. Dengan menggunakan tim internal untuk mengelola media sosial dan marketplace RED1 bisa langsung menanggapi kritik dan saran dari pelanggan, serta meningkatkan produk dan layanan mereka berdasarkan penilaian rating di marketplace.