Bigfoam, pabrikan kasur busa ternama yang berkibar di bawah bendera Cahaya Buana Group mencatat pertumbuhan yang cukup baik sepanjang tahun 2019. Jika dibanding tahun sebelumnya, penjualan kasur busa yang telah memiliki jaringan di seluruh Indonesia ini berhasil tumbuh sebesar 20%.
“Pertumbuhannya memang tidak terlalu signifikan, tapi setidaknya kami telah mencapai target yang telah ditetapkan. Apalagi kondisi ekonomi Indonesia belum terlalu membaik. Jadi menurut saya pertumbuhan ini sudah sangat bagus,” ungkap Direktur PT Cahaya Buana Furindotama, Ardani Tamrin.
Dani, sapaan akrabnya mengatakan, Bigfoam tumbuh lantaran faktor efisiensi yang cukup besar dengan produk yang kompetitif. Sehingga dia yakin pertumbuhan ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Untuk di tahun 2020 kami targetkan pertumbuhan Bigfoam bisa diatas 20%. Jadi ada kenaikan dari tahun 2019,” jelasnya.
Menurut Dani, kasur busa Bigfoam memiliki beberapa kelebihan. Faktor ini juga yang membuat penjualannya terus bertumbuh. “Produksi busa kami menggunakan continues foam dengan formula baru yang menyebabkan kualitas busa kami lebih baik dan kompetitif,” kata dia.
Selain itu, Bigfoam juga telah berhasil mengkoleksi beberapa penghargaan yang membuat namanya semakin besar. Salah satunya adalah Indonesia Digital Popular Brand Award 2019 dan 500 Brand Champions yang diinisiasi oleh TRAS N CO Indonesia bekerjasama dengan media INFOBRAND.ID.
Inovasi Bigfoam
Di tahun 2019 lalu, Bigfoam telah menghadirkan satu inovasi baru pada kasur busanya yakni Bigfoam Premium. Dimana kelebihan kasur busa adalah dipress dan diroll, sehingga lebih memudahkan saat pendistribusiannya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Menurut Dani, hadirnya kasur busa premium ini juga untuk menepis persepsi masyarakat tentang kasur busa yang image-nya murahan dan hanya untuk masyarakat kelas bawah.
“Jadi seakan-akan kalau tidur di kasur busa itu adalah kelas bawah, busa itu murahan. Sebenarnya busa itu tidak seperti itu. Tergantung dengan density-nya itu seperti apa, jadi masyarakat perlu di edukasi untuk tidur di kasur busa Bigfoam premium ini,” tegasnya.
Dari segi kenyamanan, Dani bilang, kasur busa premium ini telah mendekati kasur latex. Sehingga kualitasnya dan kenyamanan akan jauh lebih bagus jika dibanding dengan springbed standart biasa.
“Jadi enak tidaknya busa itu tergantung dari density-nya atau kekenyalan dari sebuah busa itu sendiri. Semakin tinggi density-nya maka bisa saya pastikan busa itu akan semakin nyaman,” kata dia.
Dia juga menyampaikan, sejauh ini belum ada pabrikan kasur busa yang melakukan teknik press dan roll seperti yang dilakukan Bigfoam. Sehingga bisa dipastikan Bigfoam adalah pabrik kasur busa pertama yang melakukannya.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Sementara kita duluan (press & roll-red). Saya lihat di pasar sih belum ada. Kecuali vakum dan itu pun bukan pabrik yang melakukan tapi distributornya supaya ebih gampang kirim barangnya,” kata dia.
Soal harga, Dani membanderolnya mulai dari Rp700 ribu sampai Rp1 jutaan, tergantung tebal tipisnya busa serta seberapa besar ukurannya. Kasur busa yang sanggup menahan beban mencapai 100 kg ini juga bergaransi selama 15 tahun.[]
