BNI Jaga Likuiditas dengan Strategi Selektif dan Transformasi Digital
Posted by: Zeinal Wujud | 13-05-2025 16:40 WIB | 438 views

INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus memperkuat strategi likuiditas di tengah ketidakpastian ekonomi global. Upaya ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, yang menilai langkah BNI sebagai bentuk komitmen terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas keuangan nasional.
Menurut Adisatrya, fokus BNI pada penyaluran kredit ke segmen korporasi berkualitas tinggi serta penguatan dana murah melalui transformasi digital, seperti peluncuran platform Wondr by BNI, menjadi strategi yang tepat di era penuh tantangan. "Langkah BNI dalam menjaga likuiditas melalui seleksi kredit yang ketat dan peningkatan dana murah merupakan contoh strategi yang tepat di tengah ketidakpastian ekonomi global," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/5).
Secara khusus, indikator keuangan menunjukkan pengelolaan yang hati-hati. Loan to Deposit Ratio (LDR) BNI tercatat meningkat dari 89% pada Maret 2024 menjadi 93,1% di akhir Maret 2025. Meski likuiditas sedikit mengetat, bank tetap mampu menurunkan biaya kredit (credit cost) dari 1% menjadi 0,9% pada kuartal I-2025. Target akhir tahun 2025 adalah menjaga credit cost tetap pada kisaran 1%.
Di sisi lain, kualitas aset BNI menunjukkan perbaikan yang signifikan. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap stabil di angka 2%, sementara Loan at Risk (LAR) berhasil ditekan dari 13,3% menjadi 10,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perbaikan ini berdampak langsung pada efisiensi pembentukan cadangan risiko dan memperkuat struktur keuangan BNI.
"Perbaikan kualitas aset ini penting untuk memastikan keberlanjutan kinerja perbankan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tambah Adisatrya.
Komisi VI DPR RI menyampaikan harapannya agar BNI terus mempertahankan kinerja positif dan memperluas inovasi, termasuk memperkuat pembiayaan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Dengan strategi selektif, digitalisasi, serta penguatan tata kelola risiko, BNI berada di jalur yang tepat untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkontribusi pada pemulihan serta pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca berita lainnya di Google News