BEIJING, 28 Juni 2022 /PRNewswire/ -- Ketika dunia menghadapi tantangan berat, termasuk pandemi Covid-19, konflik regional, dan kendala globalisasi, komunitas internasional berupaya menjaga roda pembangunan sambil mengatasi rintangan terhadap perdamaian dan tata kelola global.
"Era ini diliputi tantangan, namun juga penuh harapan," ujar Presiden Tiongkok Xi Jinping saat memimpin acara "High-level Dialogue on Global Development", Jumat lalu, dalam format virtual.
IKLAN INFOBRAND.ID
Xi mencatat, beberapa negara telah memolitisasi dan meminggirkan isu pembangunan, bahkan membangun "pekarangan kecil dengan pagar yang tinggi", memaksakan sanksi maksimum, serta memicu perpecahan dan konfrontasi.
Xi juga mendesak agar komunitas internasional menyadari tren yang kini terjadi di dunia, meningkatkan keyakinan diri, serta menggalang persatuan dengan motivasi mempromosikan pembangunan global, serta membina paradigma pembangunan yang mendatangkan manfaat bagi semua pihak, keseimbangan, inklusi, kerja sama yang saling menguntungkan, serta kesejahteraan umum.
Mewujudkan impian rakyat akan kehidupan yang lebih baik
Xi mengenang kisah dan pengalamannya sebagai petani di Dataran Tinggi Loess pada akhir 1960-an ketika berbicara di acara tersebut.
Menurutnya, setelah berkunjung ke berbagai kota, kecamatan, dan desa di seluruh Tiongkok, serta banyak negara di dunia selama bertahun-tahun terakhir, satu kesan mendalam yang diperoleh Xi adalah impian rakyat akan kehidupan yang lebih baik dan stabilitas sosial hanya dapat tercapai melalui pembangunan berkesinambungan.
IKLAN INFOBRAND.ID
Dengan menekankan peran pembangunan dalam agenda internasional, Xi mendorong implementasi Agenda PBB 2030 tentang Pembangunan Berkelanjutan, serta mengembangkan konsensus politik bahwa pembangunan sangat berharga bagi semua orang, dan kerja sama harus digagas oleh semua negara.
Mengupayakan pembangunan kolektif
Di bawah kepemimpinan Xi, Tiongkok berkomitmen membangun dunia dengan kesejahteraan umum. Jumat lalu, Xi mengemukakan empat usulan untuk meningkatkan pembangunan kolektif.
Xi mendorong langkah untuk menggagas konsensus internasional yang meningkatkan pembangunan. "Kesejahteraan dapat dipertahankan, keamanan dapat terjaga, dan HAM diberlakukan hanya ketika rakyat di seluruh dunia menjalani kehidupan yang lebih baik."
Menurut Xi, komunitas internasional harus bekerja sama dan menciptakan lingkungan internasional yang kondusif untuk pembangunan, serta didukung ekonomi global yang terbuka, dan sistem tata kelola global yang adil dan setara.
IKLAN INFOBRAND.ID
Proteksionisme hanya menjadi bumerang; siapa pun yang membentuk blok eksklusif hanya mengisolasi dirinya sendiri, menurut Xi. Dia juga menambahkan, sanksi maksimum tidak akan memenuhi kepentingan siapa pun, dan praktik mengisolasi diri dan kendala pasokan tidak dapat diteruskan atau dipertahankan.
Presiden Tiongkok ini juga mengemukakan perlunya langkah untuk menggagas penggerak baru dalam pembangunan. Menurutnya, berbagai pihak harus meningkatkan inovasi sains dan teknologi, serta inovasi institusional, mengembangkan industri modern, mengatasi kesenjangan digital, dan mempercepat transisi rendah karbon.
Dari sisi pembangunan, tak satu pun negara atau manusia yang tertinggal, ujar Xi sambil mengimbau kemitraan pembangunan berskala global.
"Negara-negara maju harus memenuhi tanggung jawabnya, dan negara-negara berkembang harus mempererat kerja sama, sedangkan, wilayah Selatan dan Utara harus mengatasi perbedaannya," kata Xi.
Janji Tiongkok
IKLAN INFOBRAND.ID
Dengan mengutamakan kesejahteraan seluruh manusia, Xi mengusulkan Global Development Initiative (GDI) di Sesi Debat Umum, Sidang Umum PBB Ke-76 pada September 2021. Xi ingin mengarahkan pembangunan dunia menuju babak baru yang seimbang, terarah, dan mewujudkan pertumbuhan inklusif. GDI telah mendapat sambutan hangat oleh lebih dari 100 negara.
Jumat lalu, Xi mengumumkan langkah pragmatis Tiongkok yang terus mendukung Agenda PBB 2030 tentang Pembangunan Berkelanjutan, serta mempromosikan kesejahteraan global.
Menurut Xi, Tiongkok akan meningkatkan nilai program South-South Cooperation Assistance Fund to a Global Development dan South-South Cooperation Fund, serta menyuntikkan dana tambahan senilai $1 miliar selain komitmen dana senilai $3 miliar, serta meningkatkan kontribusinya dalam UN Peace and Development Trust Fund.
Tiongkok ingin bekerja sama dengan semua pihak guna mengembangkan kerja sama dalam penurunan dan pengentasan kemiskinan, produksi dan suplai pangan, pembangunan hijau, inovasi vaksin, riset dan pengembangan, serta peningkatan industrialisasi dan konektivitas, seperti yang disampaikan Xi.
Menurut Presiden Tiongkok tersebut, Tiongkok akan membangun sebuah platform untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pembangunan internasional, pusat peningkatan pembangunan global, serta jaringan pengetahuan global untuk pembangunan. Tujuannya adalah mengadakan kegiatan pertukaran di bidang tata kelola dan mempromosikan sikap saling memahami.
"Kami akan mengadakan forum global tentang pembangunan pemuda, dan ikut meluncurkan rencana aksi global tentang pembangunan pemuda guna menghimpun sebanyak mungkin kekuatan untuk menerapkan Agenda PBB 2030 tentang Pembangunan Berkelanjutan," kata Xi.
