INFOBRAND.ID-Mastercard dan PT Bank Commonwealth (Bank Commonwealth) melanjutkan program Micromentor Indonesia (MMI). Dengan dukungan tersebut, MMI optimistis akan menjangkau 100 ribu UMKM dan mentor pada bulan Januari 2023 mendatang. Program ini juga akan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen di antara ketiganya dalam mendukung target pemerintah untuk mendigitalkan 30 juta UMKM.
“Sejalan dengan strategi Bank Commonwealth yang memiliki fokus kepada segmen UKM dan ritel, kami berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia,” kata Lauren Sulistiawati, Presiden Direktur Bank Commonwealth. Dia menegaskan bahwa pendampingan terhadap UMKM sangat dibutuhkan agar UMKM menjadi lebih tangguh dan kompetitif.
Dalam kegiatan mentoring nanti, Bank Commonwelath akan menyediakan materi dan mentor lewat pelatihan virtual dan webinar dengan topik seputar manajemen bisnis, Sumber Daya Manusia (SDM), dan manajemen keuangan. Sementara MMI akan meningkatkan teknologi dalam mendukung proses kemitraan strategis, sehingga dapat memperluas jangkauan MMI. Kemudian Mastercard ditugaskan untuk menyediakan expert speaker series dan toolkit keamanan siber untuk UMKM Indonesia dari Global Cyber Alliance yang dapat diakses di dalam platform Micromentor Indonesia.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Program MMI merupakan bagian dari komitmen Mastercard, di bawah Mastercard Academy 2.0, untuk memberdayakan 100.000 masyarakat Indonesia dengan keterampilan yang mereka perlukan untuk berhasil dalam ekonomi digital,” ujar Navin Jain, Presiden Direktur PT Mastercard Indonesia sambil menegaskan bahwa program ini dapat membantu pemulihan paska pandemi dan membantu perjalanan transformasi digital UMKM.
Hingga saat ini, jumlah relawan mentor dan wirausaha yang berpartisipasi di MMI telah meningkat dari 4.715 menjadi 80.318. Sementara itu, data dari MMI 2020 Impact Record menunjukan sebanyak 91% bisnis tetap beroperasi sampai saat ini, dan 19% mengalami pertumbuhan bisnis. Selain itu, perusahaan yang terlibat di MMI juga berhasil menambah 1.158 pekerja baru termasuk wirausaha
