JAKARTA, INFOBRAND.ID - Twitter belum lama ini meluncurkan proses verifikasi "centang biru" beserta sederet aturan dan pedoman baru yang telah disesuaikan untuk 2021 ini.
Verifikasi "centang biru" ini diujukan untuk memudahkan orang mengenali bahwa sebuah akun tersebut adalah akun asli.
Sayangnya, setelah proses dimulai, banyak pengguna, termasuk jurnalis, mengeluh tidak mendapatkan verifikasi "centang biru" meskipun telah memenuhi semua kriteria yang disyaratkan Twitter.
"Banyak jurnalis ditolak dalam aplikasi verifikasi mereka karena masalah teknis atau masalah kecil dengan aplikasi mereka, bukan karena mereka tidak terkenal," ujar anggota tim verifikasi Twitter, Byrne seperti dikutip foxbusiness.com, Jumat (9/7/2021).
Dalam kebijakan tersebut, lanjut Byrne, mengharuskan jurnalis menautkan (organisasi) penerbitan tempat mereka menulis (berita) di bio mereka, dan banyak jurnalis tidak memilikinya di bio mereka dan itu menghasilkan penolakan.
"Penting juga bagi seorang jurnalis untuk memastikan bahwa organisasi penerbitan yang mereka tulis telah diverifikasi di Twitter," tambahnya.
Jika jurnalis lepas, mereka dapat membagikan tautan dari organisasi penerbitan yang terverifikasi. Tetapi jika outlet berita tidak terkenal, Twitter tidak akan memverifikasi jurnalis yang bekerja untuk organisasi itu.
"Tetapi jika outlet itu sendiri tidak terkenal, maka kami tidak menganggap jurnalis yang menulis untuk mereka terkenal," kata Byrne.
Byrne menambahkan, akun "centang biru" tidak mendapatkan perlakuan khusus dalam hal promosi konten atau semacamnya. Mereka juga bertanggung jawab pada aturan yang sama seperti setiap akun lainnya.
"Tidak ada yang istimewa dalam hal pengecualian dari aturan. Verifikasi hanyalah salah satu bagian dari pekerjaan kami untuk membantu orang memahami dengan siapa mereka berinteraksi di Twitter. Itu tidak dimaksudkan untuk menjadi hak istimewa," jelasnya.
Sementara itu, Anggota Tim Kebijakan Twitter, Sarah Husain mengatakan verifikasi Twitter tidak bergantung pada jumlah pengikut tetapi fokus pada akun yang aktif, otentik, dan terkenal.
"Jumlah pengikut benar-benar hanya satu bagian dari persamaan yang kami faktorkan di bawah kriteria penting. Itu tidak pernah menjadi alasan bagi seseorang untuk diverifikasi, tetapi hanya salah satu cara," tandasnya.