Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap lembaga nirlaba Dompet Dhuafa dalam pengelolaan zakat, infak, sedekah (ZIS), terbukti mampu menjaga kepercayaan masyarakat Indonesia hingga akhirnya Dompet Dhuafa mampu membawa pulang penghargaan Anugerah Brand Indonesia 2018.
Telah berdiri selama 25 tahun, dan telah menjadi lembaga yang paling terpecaya bagi masyarakat yang ingin melakukan transaksi bantuan sosial kemanusiaan untuk kaum dhuafa akhirnya TRAS N CO Indonesia memberikan penghargaan ke pada Dompet Dhuafa karena telah mampu menjadi Lembaga yang terpecaya selama puluhan tahun, serta mampu menjadi brand awareness, brand image, dan brand sustainability.
“Tiga parameter penilaian yang digunakan dalam penghargaan ini tentu akan membuat kita jadi lebih hati-hati dalam menggunakanya,kita akan semakin lebih berinteraksi lewat media digital, menjadi lebih fokus, karena ini menegaskan bahwa komunitas-komunitas seperti ini turut memperhatikan, turut mengembangkan, jadi challenge itu ada pada diri kita sendiri,” ujar Yudha Abadi selaku Pengembangan Jaringan dan Coorporate Secretary Dompet Dhuafa di wawancara langsung dengan INFOBRAND.ID.
Di awal tahun ini memang Yudha menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa mendapatkan kepercayaan yang semakin meningkat,dan Dompet Dhuafa akan menjadikan itu sebagai peluang untuk berinteraksi dengan lebih lagi, Dompet Dhuafa akan mempersiapkan diri dalam menghadapi era digital saat ini agar bisa lebih merangkul lagi generasi muda, seperti melakukan pendekatan lewat social media.
“Di tahun ini Dompet Dhuafa memang ingin mengembangkan semua aspek, melakukan pendekatan secara digital, melakukan evaluasi kekurangan kita dimana, membangun oppurtunity untuk meningkatkan engagement,” Jelas Yudha.
Membangun loyal konsumen sendiri Yudha mengaku banyak melakukan kolaborasi dengan banyak pihak, membuka pintu kerja sama melihat diluar sana banyak yang berkompetensi.
“Mudah-mudahan dengan kolaborasi dan sinergi ini bisa saling menguatkan untuk dilakukan secara bersama-sama, kita ingin apapun yang dianggap kecil ada nilai berbeda,” pungkas Yudha.
Banyaknya kompetitor bermuculan dengan memiliki program yang sama Dompet Dhuafa justru tak menganggap mereka kompetitor, Yudha mengatakan “ kita tidak menyebutnya sebagai kompetitor karena kerjanya juga memang kerjaan bersama, karena permasalahan sosial, ekononomi, layanan publik, kesehatan, termasuk regulasi itu tidak bisa dikerjakan oleh 1 atau 2 lembaga saja,” terang Yudha.
Yudha berharap Dompet Dhuafa bisa lebih memainkan strategi lagi, lebih banyak melakukan kontribusi, dengan adanya penghargaan ini dapat memberikan peluang untuk kita yang lebih strategis dimasa yang akan datang.