Perusahaan holding makanan cepat saji multinasional asal Kanada, Restaurant Brands International, berencana membuka hingga 40.000 gerai di seluruh dunia dalam 10 tahun mendatang.
Angka itu tercatat naik 55% atau bertambah sekitar 15.000 outlet dari gerai eksisting saat ini yang berjumlah 25.000 cabang. Apabila terwujud, Restaurant Brands International akan menjadi salah satu brand restoran terbesar di dunia.
Berdasarkan informasi yang dilansir oleh World Franchise Associates baru-baru ini, Restaurant Brands International (RBI) merupakan entitas induk dari merek dagang Burger King, Popeyes Louisiana Kitchen, dan Tim Hortons.
Sepanjang tahun lalu, RBI membuka 1.300 gerai baru di seantero bumi. Artinya, ada satu gerai RBI baru dalam setiap tujuh jam. Adapun, pemain F&B dunia lain seperti McDonald’s pada akhir 2018 tercatat telah mempunyai gerai hampir 40.000 outlet.
Chief Operating Officer RBI mengatakan pihaknya menetapkan strategi jangka panjang karena optimistis bisnis food and beverage akan tetap menjadi primadona industri franchise.
“Kami berkeyakinan kuat bahwa perusahaan akan tumbuh dengan sangat baik. Melalui tiga brand iconic yang telah dikenal luas oleh masyarakat, kami percaya jalan panjang untuk terus berkembang akan terbuka lebar,” tuturnya.
Sejak awal tahun, saham holding company yang berpusat di Toronto, Kanada itu terpantau naik hampir 27% dan mendongkrak valuasi perusahaan menjadi US$30 miliar. Lajur hijau RBI bahkan disebut-sebut mendekati Yum Brands, entitas yang membawahi brand Pepsi, KFC, dan Pizza Hut. Akan tetapi, kinerja positif RBI masih belum dapat melampaui kapitalisasi McDonald yang diperkirakan memiliki market value senilai US$152 miliar.
Dari sisi sales, pada kuartal I/2019, penjualan Burger King naik 2,2% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pun demikian dengan brand Popeyes Louisiana yang tercatat tumbuh tipis 0,6%. Adapun, Tim Hortons menjadi satu-satunya brand yang berada di lajur merah dengan membukukan penurunan penjualan.
Di Amerika sendiri, pertumbuhan industri franchise khususnya segmen restoran cepat saji menghadapi situasi yang cukup sulit dalam kurun waktu berberapa tahun belakangan. Pasalnya, konsumen negara Paman Sam itu saat ini lebih memilih gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang lebih natural ketimbang hidangan cepat saji.