Di bawah manajemen baru, PT Ultra Sakti akhir tahun 2010 meluncurkan produk OTC pertamanya minyak angin aromatherapy FreshCare. FreshCare masuk di waktu dan strategi marketing yang tepat dan cepat meng-cover pasar dengan banyak saluran distribusi seperti ke toko-toko obat, apotek-apotek , minimarket, dan sebagainya. “Waktu kami masuk, demand untuk produk minyak angin aromatherapy, penerimaan konsumen bagus sekali. Bahkan pesaing ada yang tidak beriklan sama sekali, mereka local brand,”ungkap Diana Christy, Direktur Sales & Marketing PT Ultra Sakti.
Selain varian produk yang dibedakan berdasarkan fungsinya, di awal kelahirannya brand awareness FreshCare langsung digenjot melalui saluran komunikasi tradisional seperti media cetak, media elektronik dan media luar ruang.
Maklum, meski kalangan anak muda menyukai kehadiran kategori baru minyak angin aromatherapy dalam bentuk roll-on dan terkesan modern, namun tak dapat dipungkiri bila sebelumnya produk minyak angin sangat identik dengan orangtua untuk menghilangkan berbagai gangguan kesehatan seperti masuk angin, flu, dan sebagainya. Image produk untuk orangtua sempat membuat industri minyak angin ini sulit berkembang.
Ada 7 varian yang ditawarkan untuk jenis minyak angin aromatherapy yang dibedakan berdasarkan fungsinya. Bahkan, setahun lalu dibuat minyak angin aromatherapy FreshCare Mix dengan double fungsi sebagai inhaler dan minyak angin aromatherapy roll-on dengan kemasan yang mungil.
Menurutnya, tak seperti produk farmasi yang perijinannya sulit. Kategori produk OTC barrier nya sangat rendah.”Yang sulit adalah bagaimana konsumen bisa percaya dengan produk kami,”tutur Diana yang sukses membangun strategi pemasaran FreshCare Teens di kisaran tahun 2014 dengan penjualan yang luar biasa.
Apoteker lulusan Universitas Gadjah Mada ini menambahkan, kekuatan PT Ultra Sakti adalah setiap hendak meluncurkan produk baru, pihaknya akan melakukan riset dahulu seperti melalui tahapan focus group discussion, lempar kuesioner dan sebagainya.
Diakuinya, peluang pasar minyak angin aromatherapy masih cukup besar. Consumer insight sangat diperlukan untuk tahu apa kebutuhan konsumen.
“Sampai sekarang 80-85% budget promosi kami alokasikan melalui TVC, selebihnya kami masuk ke media luar ruang , radio dan saluran komunikasi digital. Media cetak sudah kecil sekali. Kami aktif spend budget di media out of home (OOH) seperti di pesawat, kereta dan bus. Kami melihat perilaku konsumen yang selalu membawa minyak angin dalam setiap perjalanannya naik transportasi publik ,jelas Diana. Namun ia menganggap, hingga saat ini media televisi masih tetap menjadi saluran komunikasi pilihan yang paling tepat untuk produknya yang menyasar kelas menengah bawah.
Diana meyakini, perusahaan ini sudah siap membangun pondasi dan masuk ke sosial media seperti Facebook, twitter, dan Instagram, dengan fans Facebook mencapai 160 ribu dan Follower instagram mencapai 40 ribu. Ada effort yang dilakukan perusahaan, hanya saja menurut Diana, alokasi budget yang disiapkan memang tidaklah besar. “Kalau masanya digital itu ada, kami akan switch budget dengan sangat cepat. Saat ini saja 6 brand kami ada akun di social media,”kata Diana.
“Yang penting kami sudah siapkan pondasinya sejak empat tahun lalu. Untuk saat ini kami aktifkan dulu di social media,”timpal Meta Anggarini, Brand Manager FreshCare.
Di awal peluncurannya, kampanye FreshCare langsung menggunakan channel media massa dengan menggunakan endorser artis paling ngetop saat itu. Terpilihlah Agnes Monica yang saat itu dianggap mewakili konsumen yang dituju FreshCare yang awalnya menyasar pasar segmen anak muda. Hingga sekarang PT Ultra Sakti masih menggunakan Agnes Monica untuk kampanye iklan FreshCare, Hotin Cream dan Madu TJ. Ditambah artis seperti Dewi Sandra dan Lula Kamal untuk membidik ke segmen muslim untuk FreshCare, Madu TJ dan beberapa kategori produk yang lain.
Alhasil, sejak kelahirannya di 2011, sudah 7 kali minyak angin aromatherapy ini menyabet penghargaan Top Brand Award karena Top of Mind sangat kuat di masyarakat. Pengakuan juga diterima FreshCare di dunia maya yang selama tiga tahun berturut-turut memperoleh penghargaan Social Media Award untuk kategori Aromatherapy Medicated Oil, dan penghargaan di kategori yang sama dari Indonesia Digital Popular Brand Award (IDPBA) 2018.
Menyusul produk Madu TJ (Madu Tresno Joyo) yang juga berhasil menyabet Top Brand Award sebanyak 4 kali berturut-turut sejak 2015 hingga sekarang. “Tambah satu lagi penghargaan untuk Hotin Cream, obat nyeri sendi yang tahun ini juga dapat Top Brand Award,”kata Diana.
Pada tahun 2012, PT Ultra Sakti mengakuisisi brand Tresno Joyo yang cukup terkenal dengan minyak telonnya. Salah satu Produk Tresno Joyo yang diperkenalkan setelah akuisisi adalah madu yang di-relaunch dan promosinya digencarkan lagi pada awal 2013. Madu ini telah mengalami rejuvenasi. Misalnya saja Madu Tresno Joyo, nama brand nya menjadi Madu TJ (penulisan Tresno Joyo dikemasannya memang disingkat TJ) dan adanya inovasi pada kemasan yang lebih modern.
Madu TJ, dalam kurun waktu satu tahun setelah rejuvinasi langsung diterima sangat baik oleh pasar bahkan menjadi Top of Mind di masyarakat. Untuk memberi sentuhan kekinian, dipilih Agnes Monica sebagai brand ambassador dan Lula Kamal untuk membidik pasar konsumen muslim.
Paska akuisisi brand Tresno Joyo dan berubah menjadi TJ, kini rentang produk yang menggunakan brand TJ semakin banyak. Tak hanya dipakai untuk kategori produk madu, minyak kayu putih, telon, dan ada juga Sari Kurma TJ yang namanya cukup diingat oleh masyarakat.
Di lini produksi, PT Ultra Sakti juga telah memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Selain Standar CPOB dan CPOTB, fasilitas produksi juga telah tersertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia.
Perusahaan selalu berupaya memperkuat positioning setiap produk dan melakukan diferensiasi melalui strategy quality dan strategy value. Strategy quality dengan berkomitmen memberikan produk-produk berkualitas. Perusahaan menerapkan strategy value dengan memberikan nilai yang lebih bagi customer baik, layanan yang lebih baik dan harga yang terjangkau.
Beberapa produk unggulan perusahaan seperti FreshCare, Madu TJ, Hotin Cream dan Tresno Joyo telah mengikuti strategi tersebut dan menjadikan produk-produk tersebut sebagai market leader dan selalu dicari oleh konsumen. Dan, dalam kurun waktu 8 tahun paska pergantian manajemen baru, PT Ultra Sakti mampu membuktikan kesuksesannya dalam mengelola brand dengan perolehan sejumlah penghargaan yang diinisiasi sejumlah lembaga riset dan media.-Adv