INFOBRAND.ID, JAKARTA - Blibli Tiket Action bersama EcoTouch berhasil mengumpulkan 391,96 kg limbah fesyen untuk diolah menjadi kain baru melalui program "Fashion Take Back" yang digelar selama dua pekan setelah peringatan Hari Bumi 2024.
Mengusung tema "Blibli Tiket Action vs Plastics", inisiatif yang diusung para karyawan itu turut melibatkan EcoTouch sebagai ecopreneur yang berpengalaman memanfaatkan limbah fesyen menjadi peredam suara dan termal.
Blibli Tiket juga secara aktif mengedukasi dan mengajak mitra dalam ekosistem mereka untuk terlibat dalam inisiatif berkelanjutan melalui CollaborAction talk show & networking yang digelar setiap bulan.
Head of Public Relations Blibli Yolanda Nainggolan mengungkapkan, pihaknya terus mendorong culture of social responsibility dengan pelibatan karyawan dalam mewujudkan operasional bisnis yang berkelanjutan, termasuk memberi tempat untuk berbagi ide dan pencapaian praktik keberlanjutan di tim masing-masing.
"Fashion Take Back Program ini merupakan salah satu program yang dihasilkan dari sesi berbagi CollaborAction," kata dia dalam siaran resmi perusahaan dikutip Selasa (21/5/2024).
Yolanda menambahkan, dari 391,96 kilogram limbah fesyen yang terkumpul, telah berkontribusi dalam mengurangi 8.779 kilogram emisi karbon dioksida dan mencegah 10.265.265 polusi microfiber.
Sementara itu Christina Harjanto, Co-Founder EcoTouch, turut mengapresiasi inisiatif ekosistem Blibli Tiket yang mempertemukan multistakeholder dalam program keberlanjutan.
"Kami mengapresiasi Blibli Tiket yang terus terdepan menggandeng ecopreneur, karyawan, pelanggan, dan mitra dalam menciptakan solusi dan operasional bisnis yang lebih berkelanjutan. Kami percaya kolaborasi ini akan menginspirasi pelaku industri lainnya untuk ambil peranan memperpanjang life cycle dari material yang mereka gunakan," ujarnya.
Sepanjang 2023, sejumlah inisiatif ekonomi sirkular lainnya telah diterapkan Blibli Tiket. Mulai dari meningkatkan pengelolaan limbah dari 49 persen menjadi 59 persen melalui daur ulang, proporsi penggunaan kemasan bersertifikasi FSC mencapai 94,8 persen, hingga mengolah 8,6 ton limbah organik sisa makanan dan bahan pangan yang kedaluarsa.
Semangat kolaborasi bersama pelanggan dan mitra juga digencarkan, dengan pengembalian 40.000 kemasan bekas oleh pelanggan yang dikonversi menjadi donasi 4.000 bibit mangrove, serta penyelenggaraan acara tahunan "Langkah Membumi" yang menjadi melting pot kolaborasi mempertemukan ratusan ecopreneur, pelaku industri, dan penggiat sustainability.
“Kami melihat pentingnya turn the knowledge into real actions. Kami berharap untuk berkolaborasi dengan lebih banyak mitra dalam berbagai inisiatif keberlanjutan, serta membawa dampak positif yang lebih luas pada planet dan masyarakat,” tandasnya.