International Data Corporation (IDC) Indonesia, brand telepon genggam Vivo menduduki peringkat kedua sebagai merek ponsel pintar teratas di Tanah Air pada kuartal III/2019.
Dikutip dari Antara pada Selasa (19/11), IDC menyebutkan bahwa Vivo berhasil meraih pangsa pasar sebesar 22,8 persen, tepat di bawah Oppo dengan 26,2 persen. Sedangkan Samsung berada di urutan ketiga dengan pangsa pasar 19,4 persen.
Kemudian, Xiaomi berada di peringkat empat dengan pangsa pasar 19,4 persen. Terakhir, Realme menguasi pasar sekira 12,6 persen dan berada di urutan kelima.
"Alhamdullilah, Vivo dinyatakan oleh IDC bahwa market share-nya nomor dua. Kami sih merasa itu kayak sebuah pencapaian karena yang menyatakan itu adalah teman-teman IDC dan media. Bisa dibilang, itu adalah hasil dari strategi yang dilakukan Vivo," ujar Public Relation Manager Vivo Indonesia Tyas Raramurti ditemui dalam acara "Product Review Vivo S1 Pro" di Jakarta, Senin (18/11).
Tyas mengatakan salah satu strategi yang dilakukan Vivo adalah dengan peluncuran beragam jenis produk ponsel pintar sesuai dengan segmentasi di pasar.
"Yang paling bisa dilihat adalah, pada tahun ini, kami enggak hanya ada V series dan Y series aja. Sekarang, ada Y, V, S, dan Z series juga ada. Itu merupakan salah satu strategi yang kami terapkan di Vivo. Kami melihat kebutuhan masyarakat dari layer-nya, segmentasinya ada banyak sekali," ujarnya.
Vivo, lanjut Tyas, akan terus membuat strategi baru agar menjadi produk favorit masyarakat. Tyas juga menyebutkan jika Vivo akan menghadirkan kejutan sebelum akhir 2019.
"Kami enggak ingin berhenti sampai di sini sih. Kami ingin tahun-tahun kedepannya, jauh lebih baik lagi. Kemungkinan, Desember akan keluar lagi, tapi belum tahu. Yang pasti, masih ada kejutan," tutup Tyas.