Ghanisa Clinic Luncurkan Logo “Prime”, Strategi Baru Tegaskan Standar Premium dan Diferensiasi Cabang

INFOBRAND.ID– Ghanisa Clinic & Skincare resmi memperkenalkan logo baru bertuliskan “Prime” sebagai langkah strategis untuk membedakan antara cabang yang dikelola langsung oleh manajemen pusat dan cabang yang dijalankan oleh mitra (franchise). Penambahan elemen “Prime” ini bukan merupakan perubahan logo secara menyeluruh, melainkan sebuah penegasan identitas visual yang mencerminkan struktur organisasi dan standar layanan yang diterapkan.

Menurut Deddy Purnomo, CEO Ghanisa Clinic & Skincare, logo “Prime” menjadi simbol eksklusivitas cabang yang berada di bawah kendali penuh manajemen pusat. Sementara itu, cabang yang tidak menggunakan label “Prime” merupakan milik mitra, namun tetap menjalankan standar operasional Ghanisa. “Penambahan ini bertujuan agar pelanggan dapat membedakan dengan jelas mana cabang yang dikelola langsung oleh pusat, dan mana yang dikelola oleh mitra,” ujarnya.

Langkah ini juga mencerminkan arah baru Ghanisa dalam membangun jaringan klinik kecantikan yang lebih terstruktur dan terpercaya. Dengan penegasan visual ini, Ghanisa ingin memperkuat citra profesional sekaligus memberikan ruang bagi para mitra untuk tumbuh dalam ekosistem yang tetap terstandarisasi.

IKLAN INFOBRAND.ID

Deddy menjelaskan bahwa desain logo “Prime” mengusung konsep modern, minimalis, dan elegan, sesuai dengan nilai-nilai profesionalisme, inovasi, dan kualitas yang selama ini dijunjung tinggi oleh Ghanisa. Proses pengembangan desain melibatkan tim internal yang memahami filosofi brand serta desainer profesional untuk memastikan visual yang dihasilkan mampu merepresentasikan posisi brand saat ini. “Saya sendiri menggagas ide ini, kemudian berdiskusi dengan istri saya sebagai co-founder, dan bersama tim kami menyusun logo yang benar-benar mencerminkan kualitas premium Ghanisa,” tambahnya.

Ghanisa juga telah menyiapkan strategi komunikasi terpadu untuk menyosialisasikan perbedaan antara logo “Prime” dan non-“Prime” kepada pelanggan dan mitra. Edukasi dilakukan melalui berbagai saluran, mulai dari media sosial, situs resmi, materi promosi, hingga pendekatan langsung di tiap cabang. Hal ini dilakukan agar pelanggan memahami bahwa meskipun berbeda label, seluruh cabang tetap beroperasi dengan standar dan kualitas yang sama.

Terkait potensi kebingungan pelanggan, Deddy mengakui ada beberapa pertanyaan yang muncul di awal sosialisasi. Namun pihaknya langsung memberikan klarifikasi bahwa logo “Prime” hanya merupakan penanda struktur manajemen, bukan pembeda kualitas layanan. “Kami pastikan semua cabang, baik Prime maupun non-Prime, tetap mengikuti SOP Ghanisa yang ketat,” tegasnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Penambahan label “Prime” ini juga tidak disertai dengan perubahan produk atau layanan secara mendasar. Fokus utama Ghanisa tetap pada inovasi berkelanjutan untuk menjaga kepuasan pelanggan. Dalam jangka pendek, keberhasilan rebranding ini diukur dari seberapa cepat pelanggan memahami perbedaan antara logo, serta penerimaan positif terhadap identitas baru ini. Sementara dalam jangka panjang, Ghanisa menargetkan peningkatan brand equity, reputasi, serta pertumbuhan jumlah cabang, baik yang dikelola pusat maupun oleh mitra.

Dengan peluncuran logo “Prime”, Ghanisa Clinic & Skincare menegaskan posisinya sebagai pelopor di industri kecantikan yang tidak hanya berorientasi pada estetika, tetapi juga pada tata kelola brand yang terstruktur dan berstandar tinggi. Tak hanya itu positioning Ghanisa Clinic & Skincare  pelopor bukan hanya estetika tapi berlandaskan sesuai syariah islam, dengan tidak melayani perawatan kecantikan yang melanggar syariat islam.