JAKARTA, INFOBRAND.ID – Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) merilis survei mengenai layanan transportasi darat perkotaan. Dalam survei yang dilakukan sejak Februari sampai April 2019, sedikitnya ada 625 responden dari 15 kota/kabupaten di enam provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Barat, Bali dan Jawa Tengah.
Dari survei yang sudah dilakukan terungkap peralihan moda transportasi masyarakat di perkotaan. Saat ini, masyarakat lebih banyak menggunakan jasa transportasi online, baik itu ojek online (ojol) ataupun taksi online untuk aktivitasnya.
Dari sample survei tersebut menyatakan bahwa ojek online lebih mendominasi dengan 91,7 persen. Kemudian disusul taksi online sebanyak 40 persen, kereta commuter 33,4 persen dan bus 25,1 persen.
“Moda transportasi perkotaan saat ini semakin baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Namun demikian, tidak hanya transportasi harus saling terintegrasi, tapi transportasi urban juga harus mengarusutamakan aspek keamanan dan kenyamanan bagi penumpang,” ujar Ketua KKI, David Tobing dalam keterangannya di Jakarta.
“Melalui survei ini, kami ingin mendalami pengalaman konsumen dalam memanfaatkan transportasi urban, sehingga bisa menjadi evaluasi dan rekomendasi bagi para pembuat kebijakan dan para pelaku bisnis di sektor transportasi,” sambungnya.
Ojol Pilihan Konsumen
Saat ini ojol di Indonesia hanya ada dua yakni Gojek dan Grab. Lantas mana yang paling banyak digunakan oleh konsumen?
Dari total 91,7 persen pengguna jasa ojol, KKI menemukan 36 persen diantaranya merupakan pengguna setia Gojek. Sementara Grab sebanayk 32 persen dan yang memanfaatkan keduanya 32 persen.
Kepala Divisi Research and Development KKI, Imran Gunawan mengatakan bahwa survei menunjukkan layanan Go-Ride dari Gojek dinilai lebih aman (56 persen), lebih dapat diandalkan (55 persen), lebih ramah (53 persen) serta lebih nyaman dan bersih dengan 53 persen.
“Dari 625 respon yang disurvei, total ada 55 persen wanita lebih banyak menggunakan transportasi online dan pria sebanyak 45 persen,” kata dia.
Seiring dengan lebih banyaknya perempuan menggunakan layanan transportasi online, sejalan juga dengan tingginya risiko lecelakaan yang akan mereka alami. Sebanyak 10,9 persen persen pengguna ojol dari kedua brand besar di Indonesia pernah mengalami kecelakaan. [ded]